Mohon tunggu...
Afifur Romli
Afifur Romli Mohon Tunggu... Guru - Noleki Ilmu

sopo gelem soro bakal nemu kepenak e

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa Baru Salah Ambil Jurusan, Salah Siapa?

17 September 2019   04:01 Diperbarui: 17 September 2019   04:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di awal masuk perkuliahan sudah barang tentu tidak asing dengan pertanyaaan kenapa kamu ambil jurusan ini, salah satu dari sekian jawaban pasti terdapat mahasiswa baru (baca: maba) yang menjawab "salah ambil jurusan", dalam pikiran sang penanya akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti ini, mengapa bisa terjadi kejadian yang seperti itu ? apa factor yang mendorong maba mengambil jurusan yang tidak sesuai dengan bakat dan minatnya? Apakah guru BK juga berperan dalam hal itu ?

            Salah satu fungsi dari BK di sekolah yaitu pencegahan dan pengembangan. Guru BK di sekolah tingkat atas (SLTA) seyogyanya mengarahkan potensi atau minat siswa di sekolah tersebut, lalu diadakan pendampingan bagi siswa-siswi yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, hal itu untuk mencegah para siswa untuk tidak salah dalam mengambil jurusan dan agar jurusan yang mereka ambil  sesuai dengan potensi atau minat mereka.

            Bisa dilakukan dengan cara sederhana, contohnya ketika siswa di tingkat atas sudah memasuki kelas 11 semester genap , guru BK melakukan pendataan bagi para siswa yang akan melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, lalu setiap satu minggu sekali guru BK mengumpulkan mereka untuk memberi informasi dan wawasan seputar dunia perkuliahan dan terlebih lagi membimbing mereka supaya jurusan yang mereka ambil sesuai dengan potensi atau minat mereka. Selanjutnya adakah fungsi lain BK di sekolah ? Jawabannya tentu ada, berikut fungsi BK yang lain :

A. Pemahaman Individu

  • Siswa yang menempuh pendidikan di tingkat SLTP/SLTA merupakan usia remaja dan akan bekembang menuju usia mendekati dewasa, 6 tahun yang mereka lalui dalam perjalanan di bangku pendidikan akan berdampak pada perilaku dan sikap di masa yang mendatang, di usia yang seperti itu mereka terkadang tidak memahami dirinya sendiri, sering terbawa arus atau arah yang cenderung negative. Jika hal itu ditemukan oleh guru BK maka tindakan yang di ambil adalah memberikan pengertian dan pemahaman terhadap diri mereka sendiri, agar diri mereka bisa mengendalikan diri sendiri dengan sadar bukan hanya ikut-ikutan arus yang negative.

           

B. Penyesuaian diri

Manusia adalah makhluk social, berinteraksi dengan oranglain pasti terjadi apalagi dengan lingkungan sekitarnya. Secara khusus bagi siswa , mereka setengah harinya dihabiskan untuk berada di lingkungan sekolah, penanaman karakter yang dilakukan oleh para guru sangat berguna untuk kepribadian para siswa. Hal ini bisa membuat para siswa untuk melakukan penyesuaian di lingkungannya masing-masing, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Siswa yang pandai menyesuaikan diri akan banyak orang menyukainya, karena dia bisa memposisikan diri dengan lawan bicara atau dengan orang lain. Tanggungjawab demikian juga tidak lepas bagi guru BK di sekolah, pendekatan terhadap siswa yang cenderung pendiam atau siswa yang tidak memiliki teman harus dilakukan, agar siswa tersebut bisa kembali bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.

C. Pemecahan Masalah

  • Hidup tanpa masalah itu suatu yang mustahil, permasalahan yang menimpa manusia tergantung bagaimana cara menyikapi permasalahan tersebut. Namun seringkali anak yang berada di jenjang perkembangan cenderung salah dalam menyikapi permasalahan, sehingga terjerumus pada perbuatan salah ( kenakalan remaja). Guru BK di sekolah juga mempunyai peran dalam hal ini, mereka para siswa yang membuat onar/ masalah bahkan melakukan kenakalan remaja harus di selesaikan permasalahannya dan dipecahkan supaya ,kembali pada jalan yang semestinya.

Disebutkan oleh H. Kamaluddin bahwa prinsip BK yaitu diperuntukkan bagi semua konseling, dari prinsip yang ditegaskan oleh beliau bermakna bimbingan diberikan kepada semua konseli yang bermasalah maupun tidak bermasalah; baik untuk remaja, anak-anak maupun dewasa, dengan demikian kita bisa memahami BK khusunya di sekolah mengcover seluruh siswa di jenjang pendidikan masing-masing.

Setelah memahami apa fungsi-fungsi dan prinsip BK, diharapkan stigma bahwa guru BK itu galak bisa disingkirkan dalam isi fikiran orangtua dan siswa.  Guru BK jika berperan penuh di lingkungan sekolah maka manfaat yang dirasakan akan sangat banyak, baik itu para siswa sendiri maupun guru mata pelajaran, karena kepribadian siswa itu dibentuk dengan berlatih tidak hanya satu atau dua hari, demikian semoga bermanfaat. Salam literasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun