Mohon tunggu...
Afif Rusdyono
Afif Rusdyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

Hallo saya dari mahasiswa universitas lambung mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemahaman Analisis Framing Teks dan Data Time Series Curah Hujan di Kabupaten Palang Pisau

19 Maret 2024   05:08 Diperbarui: 19 Maret 2024   05:27 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Pulang Pisau adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota Pulang Pisau berada di kecamatan Kahayan Hilir. Pusat pemerintahan dari Kabupaten ini lebih tepatnya di kelurahan Pulang Pisau, bagian dari kecamatan Kahayan Hilir. Kabupaten Pulang Pisau memiliki luas wilayah 8.997 km dan berpenduduk sebanyak 120.062 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), dan 139.086 jiwa pada pertengahan tahun 2023. Semboyan kabupaten ini adalah "Handep Hapakat". 

Kabupaten Palang Pisau, terletak di antara keindahan alam yang mempesona, tidak hanya menunjukkan kemegahan hutan tropis Kalimantan, tetapi juga menghadapi masalah yang unik karena curah hujan yang tinggi. Kabupaten ini, yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, menarik perhatian peneliti dan pengamat lingkungan karena pola hujan yang luar biasa. Selama beberapa tahun terakhir, Kabupaten Palang Pisau telah menjadi pusat perhatian penelitian tentang bagaimana curah hujan memengaruhi kehidupan masyarakat lokal dan lingkungan. 

Para peneliti berusaha mengurai pola-pola yang kompleks dan meramalkan tren untuk pengurangan bencana dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Mereka melakukan ini dengan menganalisis data rangkaian waktu curah hujan. namun, masalah tidak hanya berkaitan dengan lingkungan. 

Tujuan Kabupaten Palang Pisau adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penduduknya melalui inovasi dan pembangunan. Pemerintah setempat dan daerah berusaha menjawab panggilan zaman dengan proyek infrastruktur dan sosial yang berkelanjutan dengan kecerdasan dan kerja keras. Kita menemukan kisah inspiratif dan perjuangan yang membentuk wajah Kabupaten Palang Pisau ketika kita melihat di balik lebatnya hutan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. 

Kabupaten ini terus bergerak maju untuk memenuhi kebutuhan semua warganya, dari pertanian berkelanjutan hingga pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan. Dalam laporan ini, kami akan meningkatkan pemahaman kami tentang berbagai aspek Kabupaten Palang Pisau, termasuk curah hujan, masalah lingkungan, dan kemajuan pembangunan. Dari perjuangan melawan efek hujan yang berlebihan hingga upaya untuk pembangunan berkelanjutan, mari kita simak cerita menarik dari wilayah ini yang terletak di Kalimantan Tengah

Kabupaten Pulang Pisau pada umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap. Temperatur berkisar antara 26,5--27,5 derajat Celcius dengan suhu udara rata-rata maksimum mencapai 32,5 derajat Celcius dan suhu udara rata-rata minimum 22,9 derajat Celcius. Kelembapan nisbi udara relatif tinggi dengan rata-rata tahunan di atas 80%. 

Sebagai daerah yang beriklim tropis, wilayah Kabupaten Pulang Pisau rata-rata mendapat penyinaran matahari di atas 50%. Berdasarkan klasifikasi Oldeman (1975), tipe iklim di wilayah Kabupaten Pulang Pisau termasuk tipe iklim B1, yaitu wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7--9 bulan (curah hujan di atas 200 mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan kurang dari 100 mm/bulan) kurang dari 2 bulan. Hujan terjadi hampir sepanjang tahun dan curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Oktober-Desember serta Januari-Maret yang berkisar antara 2.000--3.500 mm setiap tahun, sedangkan bulan kering jatuh pada bulan Juni--September.

Bulan

Jumlah Curah Hujan (mm)

2014

2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun