Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (dalam bahasa sunda disebut somah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda. Kebudayaan Sunda yang ideal sering kali dikaitkan sebagai kebudayaan masa Kerajaan Sunda. Dimana terdapat beberapa ajaran tentang jalan menuju keutamaan hidup, etos dan watak yang terdiri dari cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan "sembuh" (waras), baik, sehat (kuat), dan cerdas. Kebudayaan Sunda juga merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu di lestarikan. Seperti halnya Endang Junaedi. Dia adalah budayawan sunda yang sudah dikenal banyak warga bogor. Prestasinya membawa harum namanya. Ending Junaedi tinggal di Cipaku, Bogor. Dia mendirikan sebuah sanggar seni yang bernama sanggar seni andhika yang didirikan pada tahun 2018.
Endang Junaedi terjun kedalam dunia seni alat musik gendang dan tari ini ternyata diturunkan oleh kedua orang tuanya yang telah mendarah daging sejak kecil. Sejak kecil endang dibiasakan untuk mengetahui tentang seni khususnya budaya sunda. Mulai dari memainkan alat musik gendang, tarian sunda, bahasa sunda.
Ketika memasuki ruangan sanggar andhika. Terdapat banyak sekali piagam dan piala berkat prestasinya didunia seni yang mengharumkan nama baiknya. Prestasi yang diperoleh juga diturunkan kepada anaknya yang kedua bernama Andhika yang saat ini duduk di kelas 6 sekolah dasar. Andhika mahir memainkan alat musik seperti ayahnya. Alat musik yang biasa diguanakan dalam perlombaan adalah wayang kulit.
Enang Junaedi berharap semakin modern jaman saat ini bukan berarti anak muda mudah melupakan budaya sendiri. Sebagai warga Negara indonesi patutnya kita harus mencintai produk, dan budaya sendiri.