Mohon tunggu...
Afief Akbari
Afief Akbari Mohon Tunggu... Guru - Belajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Posisi Media Massa Pada Tahun Politik

17 Desember 2018   23:04 Diperbarui: 17 Desember 2018   23:45 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada dua hal yang selalu menjadi santapan utama media massa di Indonesia ataupun bisa jadi di negara lain dalam mengangkat suatu berita di media mereka masing-masing, yang pertama ialah politik dan yang kedua yakni sepak bola (olahraga). Bukan tanpa alasan kedua tersebut menjadi bahasan utama di media massa, salah satunya dikarenakan kedua hal tersebut sering disandingkan, contohnya acap kali ditemukan ketika masa-masa pemilihan daerah ataupun di tingkat yang lebih tinggi, para calon menggunakan sepak bola sebagai alat mereka dalam mengambil hati masyarakat untuk memenangkan pemilihan ataupun mendapatkan posisi yang mereka tuju, dan hal ini menjadi topik utama dari banyak media massa dalam menyiarkan berita.

Apabila kita memaknai media massa dengan makna wikipedia, maka makna media massa ialah suatu proses penyampaian pesan melalui media atau alat-alat komunikasi mekanis seperti : surat kabar, radio, televisi, dan lain sebagainya.

Media massa ( cetak maupun online ) sudah menjadi keseharian publik ataupun masyarakat dalam mengkonsumsi berbagai macam berita , seperti pendidikan, sosial budaya, otomotif, politik dan lainnya. Kondisi media massa sekarang ini sering sekali memberitakan suatu hal yang sekiranya berpotensi untuk membuat para pembaca ( masyarakat ) itu menjadikan mereka memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memahami ataupun menyaring berita yang disediakan, entah yang menjadikan perbedaan cara pandang itu memang hasil dari pemahaman para pembaca itu sendiri atau mungkin dikarenakan olahan kata maupun kalimat yang dibuat pada berita tersebut. 

Masuk pada masa-masa politik seperti sekarang ini bisa dikatakan sangat menjadikan semangat berbagai media massa dalam membuat suatu berita, karena mereka tahu bahwa berita semacam ini pada masa-masa politik seperti ini adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh para pembaca. Contohnya ditemukan pada tahun 2017 lalu, ketika pada masa pemilihan kepala daerah ( pilkada ),pemilihan ketua gubernur Jakarta menjadi suatu berita utama hampir setiap di laman media mereka masing-masing, yang membuktikan bahwa berita politik selalu menjadi santapan utama bagi para media massa.

Tidak bisa dipungkiri pula, terkadang pada masa-masa politik seperti ini banyak media massa yang tidak bersikap selayaknya posisi media itu sebenarnya, banyak faktor yang menjadikan hal itu demikian, salah satunya bisa dikarenakan pemegang media itu sendiri dari bagian atau golongan tertentu. Beda halnya jika media massa bersikap selayaknya posisi dari media itu sendiri, media sebenarnya harus dijalankan sebagaimana mestinya, seperti hanya memberitakan suatu berita sesuai data dan apa adanya, tanpa di selubungi dengan maksud-maksud tertentu. Di masa-masa politik seperti sekarang ini, idealnya ataupun sebaiknya media massa tidak memberitakan suatu berita yang isi dari berita tersebut bisa berpotensi membuat para pembaca ataupun pengkonsumsi berita menjadi salah faham dalam membaca dan memahami berita tersebut, karena diketahui bahwa setiap hal yang berbau politik menjadi suatu hal yang sangat sensitif pada masyarakat.

            Suatu hal yang bisa dikatakan tepat yang mana memang sesuai dengan kegunaan ataupun fungsi dari media itu, jika media massa digunakan sebagaimana mestinya, yaitu sebagai media informasi yang ditujukan untuk masyarakat, dengan tidak digunakan untuk suatu hal yang salah/kotor ataupun tanpa adanya maksud dan tujuan tertentu di dalam pemberitaan pada media tersebut. Akan menjadi hal yang dikatakan bisa sangat bermasalah jika suatu media berpihak kepada suatu golongan, sangat banyak dampak yang akan bermunculan (baik dan buruk ) dari hasil keberpihakan suatu media kepada golongan tersebut. 

Memang tidak bisa dipastikan hasil dari keberpihakan suatu media dengan golongan tertentu akan menjadikan dampak yang buruk semua, bisa juga hasil dari keberpihakan tersebut menjadi suatu hal yang baik, akan tetapi kemungkinan suatu hal yang baik tersebut hanya dirasakan oleh media saja, tidak untuk masyarakat umum. Lain halnya apabila mucul dampak buruk dari keberpihakan media dengan suatu golongan, bisa dikatakan dampak dari keberpihakan itu adalah dampak yang negatif, dikarenakan media akan menyajikan seuatu berita yang benar, yang pasti melanggar fungsi dari media massa itu sendiri. Contohnya media akan memberitakan suatu hal yang baik bagi paslon ( pasangan calon ) yang berpihak kepada mereka dan pastinya akan memberitakan semua keburukan-keburukan yang ada pada paslon yang tidak berpihak kepada media tersebut.

Jadi sangat disarankan bagi media massa untuk tidak berpihak kepada siapapun atau golongan manapun, khususnya dalam msa-masa politik seperti ini, karena apabila melakukan keberpihakan seperti itu, dirasakan sudah tidak menjalankan fungsi dari media masa itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun