Proses berfikir merupakan sebuah proses yang bersifat kompleks dan tidak bisa dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan bagaimana informasi dapat di olah didalamnya.
Otak bagaikan mesin yang akan selalu memproses sesuatu didalamnya.
Pemrosesan informasi merupakan suatu proses yang terjadi pada peserta didik untuk mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun strategi yang berkaitan dengan informasi dengan inti pendekatannya yang lebih kepada proses memori dan cara berfikir seseorang.
Teori belajar pemrosesan informasi merupakan sebuah teori belajar yang tergolong baru dibandingkan dengan teori belajar lainnya. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan ilmu informasi yang ada.
Teori ini mengatakan bahwasannya belajar adalah mengolah informasi.
Jika diingat sekilas teori ini pro dengan teori yang menyatakan bahwa belajar itu lebih mementingkan kepada prosesnya bukan kepada hasilnya. Dalam teori pemrosesan informasi ini proses memang penting, akan tetapi sistem informasi yang di proses itulah jauh lebih penting yang akan di pelajari oleh peserta didik.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pada saat pemrosesan informasi ini terjadi :
Yang pertama, faktor internal (faktor dari dalam) dimana kita tidak bisa menyamakan kemampuan otak anak yang satu dengan kemampuan otak anak yang lainnya. Mungkin ada yang cepat tanggap ketika di berikan sebuah informasi dan ada pula yang sebaliknya
Yang kedua, faktor eksternal (faktor dari luar) dimana informasi tersebut disampaikan tetapi  menimbulkan ketidakjelasan, disini tentunya akan memperlambat kerja otak dalam memproses informasi yang diberikan tersebut.
Dalam teori pemrosesan informasi ini terdapat 4 konsep yang ada didalamnya :
- Sensasi
" Pengumuman pengumuan bahwasannya besok perkuliahan akan di tiadakan"