Mohon tunggu...
Afen Sena
Afen Sena Mohon Tunggu... Guru - Dr, IAP, FRAeS

Anak muda dari kampung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biasa dan Luar Biasa

24 Maret 2018   16:31 Diperbarui: 24 Maret 2018   17:14 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang mengira, perubahan hidup ke arah yang lebih baik itu kuncinya adalah "luar biasa" ... Padahal kuncinya adalah, "biasa" ... Kalau kita amati dengan jeli, orang-orang yang kita sebut "luar biasa", itu rahasianya mereka menjadi "luar biasa", adalah dengan "biasa" ... Loh kok bisa? ... Begini ...

Orang luar biasa itu sebenarnya ngapain? ... Mereka itu biasa ... Biasa kerja keras ... Biasa disiplin ... Biasa berpikir positir ... Biasa feelgood ... Biasa ikhlas ... Biasa berbagi ... Biasa bangkit setelah gagal ... Dan segala macem yang biasa ... Iya, semuanya biasa bagi mereka ... Kita menyebut luar biasa itu kenapa? ... Karena kita tidak membiasa ...

Kebiasaan dan pembiasaan, yang keduanya berasal dari akar kata, "biasa", adalah kunci sebenarnya dari perubahan hidup ... Ketika kita melihat bahwa ; "bangkit dari gagal", "disiplin", "focus", "ikhlas", "berbagi", adalah sesuatu yang "luar biasa" ... Itu menandakan, kita tidak biasa melakukan / mengakses hal-hal itu ...

Pemberdayaan diri, adalah sebuah upaya, agar hal-hal baik, yang selama ini, ada di luar dari yang biasa kita lakukan, menjadi hal yang biasa kita lakukan ... Selama kita tidak sungguh-sungguh mengupayakan ini, membiarkan hal-hal baik itu, tetap menjadi luar biasa bagi kita ... Kita hanya akan menjadi orang, yang hanya hobby berdecak kagum dan berkata, "LUAR BIASA !!" ... "LUAR BIASA !!" ...

Apa saja yang kita sebut luar biasa, pada sosok orang-orang luar biasa? ... Pekerjaan rumah kita adalah, menggeser semua hal itu, agar menjadi hal biasa bagi kita, melalui pembiasaan, sehingga menjadi kebiasaan ... Dan ketika orang lain berkata, "KAMU LUAR BIASA" ... Anda heran, dan berkata, "ah masa sih ... perasaan aku biasa saja" ... Hehehe......silahkan melanjutkan merenung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun