Mohon tunggu...
Afdhal Renaldi
Afdhal Renaldi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hanya orang biasa yang ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Gaya Pemimpin Mantan Presiden RI Soeharto

23 Agustus 2021   06:00 Diperbarui: 23 Agustus 2021   06:03 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soeharto. Sumber: Wikipedia

Siapa yang tidak kenal dengan Jend. Besar TNI Purn. Soeharto atau biasa disebut Soeharto beliau adalah Presiden kedua Repulik Indonesia. Beliau lahir di kemusuk, Yogyakarta, tanggal 8 juni 1921. Keluarganya Berasal dari kalangan petani. Bapaknya bernama Kertosudiro sedangkan ibunya bernama Sukirah. Beliau sukses memimpin dalam alih kota Yogyakarta dari tangan Belanda pada tahun 1949.

Gaya Kepemimpinan mantan presiden Soeharto merupakan gabungan dari Proaktif-Ekstraktif dengan Adaptif-Antisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang mampu menangkap peluang dan melihat tantangan sebagai suatu yang berdampak positif sera mempunyai visi yang jauh ke depan dan sadar aka perlunya langkah-langkah penyesuaian. Pada awalnya sifat kepemimpinan yang menonjol dari mantan presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian dan kemampuan dalam mengambil inisiatif dan keputusan, kuat mental dalam menghadapi bahaya serta konsisten dengan segala keputusan yang diterapkan.

Tahun-tahun pemerintahan Soeharto diwarnai dengan praktik otoritarian dimana tentara meempunyai peran yang sangat dominan.Demokrasi telah ditindas selama lebih dari 30 tahun dengan mengatasnamakan kepentingan keamanan.Terdapat Pro dan Kontra terhadap kebijakan yang beliau buat, contohnya jika keluar rumah di jam malam akan ditangkap, kemudian orang yang bertato juga ditangkap. 

Telihat jelas bahwa mantan presiden Soeharto memiliki gaya kepemimpinan yang otoriter, dominan dan sentralis.Sifat leadership otoriter merupakan leadership style yang tepat pada masa awal terpilihnya Soeharto. Hal ini dikarenakan tingkat pergolakan dan situasi yang tidak menentu dan juga tingkat pendidikan di indonesia kurang tepat karena kondisi Indonesia sudah banyak berubah. 

Soeharto juga memiliki sikap sistematis dan taktis, yang terlihat dari beberapa kebijaksanaan yang beliau terapkan selama menjabat sebagai presiden. Contohnya adalah program rancangan kerja lima tahu (Repelita). 

Kebijaksanaan tersebut bersifat sistematis dan berkelanjutan yang sangat menggambarkan sifat Soeharto. Tetapi seiring dengan berkembangnya pemikiran masyarakat akan demokrasi, maka gaya kepemimpinan yang otoriter tidak lagi menjadi kekuatan malah menjadi kelemahan yang berujung pada turunnya Soeharto di tahun 1998.

Maka jika di analisis gaya kepemimpinan Soeharto  yang di gabungkan dengan Richard L. Daft, seorang penulis buku "The Leadership Experience" yaitu Transformational Leadership yang dimana Richard L. Daft mengatakan dalam bukunya

Transformational leadership is characterized by the ability to bring about significant change in both followers and the organization. Transformational leaders have the ability to lead changes in an organization's vision, strategy, and culture as well as promote innovation in products and technologies.

Karena Soeharto cukup banyak mengubah haluan bangsa Indonesia setelah beliau menggantikan Soekarno. Di antaranya dengan memulihkan hubungan dengan Malaysia setelah era "Konfrontasi" tetapi justru memutus hungan diplomatik dengan negara-negara komunis seperti Tiongkok dan Uni Soviet. Kemudian di tengah masa kepemimpinannya, Soeharto juga memiliki rencana untuk fokus ekonomi ke bidang industri, setelah sebelumnya lebih fokus pada sektor pertanian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun