Apa itu kepemimpinan kontigensi Fiedler?
Fiedler dan rekan-rekannya mengembangkan model yang tidak hanya mempertimbangkan pengikut tetapi juga elemen lain dari situasi tersebut. Meskipun modelnya agak rumit, ide dasarnya sederhana: Cocokkan gaya pemimpin dengan situasi yang paling menguntungkan bagi keberhasilannya. Model kontingensi Fiedler dirancang untuk memungkinkan para pemimpin mendiagnosis gaya kepemimpinan dan situasi organisasi.Â
"a model designed to diagnose whether a leader is task-oriented or relationship-oriented and match leader style to the situation"-- Richard L. Daft
Variabel Kecocokan Gaya KepemimpinanÂ
Landasan teori Fiedler adalah sejauh mana gaya pemimpin berorientasi pada hubungan atau berorientasi pada tugas. Seorang pemimpin yang berorientasi pada hubungan memperhatikan orang-orang.
Seorang pemimpin yang berorientasi pada tugas terutama dimotivasi oleh pencapaian tugas. Gaya kepemimpinan diukur dengan kuesioner yang dikenal sebagai skala rekan kerja yang paling tidak disukai (LPC). Skala LPC memiliki satu set 16 kata sifat bipolar sepanjang skala delapan poin. Contoh kata sifat bipolar yang digunakan oleh Fiedler pada skala LPC berikut:
- Terbuka
- Suka Bertengkar
- Efisien
- Percaya Diri
- Suram
- Dijaga
- Harmonis
- Tidak Efisien
- Ragu-Ragu
- Riang
Jika pemimpin menggambarkan rekan kerja yang paling tidak disukai menggunakan konsep positif, dia dianggap berorientasi pada hubungan, yaitu pemimpin yang peduli dan peka terhadap perasaan orang lain. Sebaliknya, jika seorang pemimpin menggunakan konsep negatif untuk menggambarkan rekan kerja yang paling tidak disukai, dia dianggap berorientasi pada tugas, yaitu pemimpin yang melihat orang lain secara negatif dan menempatkan nilai lebih besar pada aktivitas tugas daripada orang.
Skala LPC ini untuk mengukur tingkat gaya kepemimpinan. Tetapi Teori kontingensi Fiedler ini mempunyai pro dan kontra, Tergantung Bagaimana anda menyikapinya.