Mewujudkan Lalu Lintas Modern dan Berkeselamatan di Sumatera Barat: Tantangan dan Solusi Menuju Indonesia Emas 2045
Ditulis Oleh : Afdhal Azhar
Dibimbing Oleh : Yosritzal, S.T, M.T, Ph.D
Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Andalas
Konteks Permasalahan
Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2025 masih menghadapi tantangan serius dalam keselamatan lalu lintas. Data Kepolisian Daerah (Polda) Sumbar mencatat bahwa kecelakaan lalu lintas masih didominasi oleh kendaraan roda dua, diikuti kendaraan niaga seperti truk dan bus yang kerap memicu korban massal. Kasus besar seperti kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang pada Mei 2025 menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya, sementara insiden yang melibatkan truk dengan rem blong beberapa kali menimbulkan korban jiwa serta kerugian material.
Selain itu, laporan operasi lalu lintas sepanjang tahun 2025 menunjukkan adanya penurunan jumlah kecelakaan pada periode tertentu, tetapi fatalitas (korban meninggal) tetap tinggi, terutama di jalur-jalur rawan seperti Padang Panjang, Sitinjau Lauik, dan jalur lintas Padang--Bukittinggi. Artinya, meski upaya penertiban dilakukan, faktor pengendara, kendaraan, dan kondisi lingkungan jalan masih menyumbang masalah besar bagi keselamatan transportasi di Sumatera Barat.
Faktor Penyebab Utama
- Pengendara: keterampilan mengemudi yang rendah, kelelahan, kondisi fisik tidak prima, penggunaan ponsel saat berkendara, dan pelanggaran lalu lintas seperti melanggar batas kecepatan atau menerobos rambu.
- Kendaraan: banyak kendaraan roda dua maupun niaga yang tidak layak jalan (rem blong, ban aus, lampu mati), serta kelebihan muatan pada truk dan bus.
- Lingkungan Jalan: kondisi geografis Sumbar dengan jalur menanjak dan berkelok, ditambah minimnya penerangan jalan, marka tidak jelas, serta infrastruktur yang belum sepenuhnya memadai.
- Penegakan Hukum dan Kesadaran Publik: meskipun pengawasan sudah dilakukan, masih banyak pelanggaran yang lolos dari pantauan, serta kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan masih rendah.
Alternatif Solusi
- Pendidikan dan Pelatihan Pengendara: integrasi pendidikan keselamatan lalu lintas sejak sekolah, pelatihan berkendara khusus untuk jalur berisiko, serta sosialisasi disiplin berkendara melalui komunitas.
- Perbaikan Infrastruktur Jalan: perkuatan jalan di daerah rawan longsor, pemasangan guardrail di jalur menanjak/menurun, marka jalan reflektif, dan penerangan di titik gelap.
- Penerapan Teknologi Transportasi Modern: perluasan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement), pemasangan CCTV di titik rawan, dan integrasi data kecelakaan untuk analisis prediktif.
- Pengawasan dan Uji Kelayakan Kendaraan: pemeriksaan berkala terhadap kendaraan umum dan angkutan barang, penindakan terhadap kendaraan yang tidak laik jalan.
- Manajemen Arus Lalu Lintas: pembatasan truk berat pada jam tertentu di ruas rawan, pengaturan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.
Solusi yang Dipilih dan Perkiraan Dampak
Solusi yang diprioritaskan adalah kombinasi perbaikan infrastruktur di jalur rawan, penerapan teknologi pengawasan modern, dan pengawasan ketat terhadap kelayakan kendaraan.