Menurut Santrock (2007), depresi merupakan gangguan mood pada seseorang. Orang yang mengalami depresi menganggap rendah dirinya sendiri. Selain itu tidak bersemangat, tidak bahagia, dan mudah merasa bosan. Saat mengalami depresi, pada umumnya seseorang selalu merasa lelah, tidak enak badan, mudah kehilangan stamina, kehilangan nafsu makan, dan tidak memiliki semangat hidup.Â
Depresi dapat terjadi pada siapapun dan usia berapapun.  Bahkan sejak usia anak-anak kasus depresi dapat ditemukan. Weiner menjelaskan dalam Santrock (2007), dibandingkan dengan orang dewasa perilaku yang berkaitan dengan  depresi pada anak-anak  lebih luas. Seperti, anak yang depresi menunjukkan agresi, kecemasan, prestasi yang buruk disekolah, anti sosial, dan hubungan yang buruk dengan teman sebaya.Â
Apasih penyebabnya? Ada beberapa faktor penyebab depresi, namun salah satunya yaitu berkaitan dengan teori attachment. Teori yang di kemukakan oleh Jhon Bowlby (1996, 1989) dalam Santrock, bahwa attachment yang insecure (kurangnya cintae dan kasih sayang) saat mengasuh anak.  serta kehilangan orang tua pada masa kanak-kanak berakibat pada berkembangnya skema kognitif yang negatif.
Gambaran tersebut terus dibawa dan berpengaruh pada bagaimana pengalaman pada masa mendatang akan diinterpretasi. Saat anak kehilangan hal tertentu, maka anak akan mengartikan sebuah kehilangan itu sebagai kegagalan  dalam membina hubungan positif, hal tersebut umumnya memicu timbulnya depresi.Â
Lalu bagaimana pola asuh yang tepat untu meminimalisir depresi pada anak?
Dibutuhkan attachment atau hubungan emosi antara orang tua dan anak. Dengan adanya ikatan emosional yang baik  antara orangtua dan anak, maka akan timbul rasa  aman, nyaman dan percaya. Ketika orang tua menyertakan perilaku cinta dan kasih dalam masa pengasuhan dan selalu memberi respon positif ketika anak membutuhkan pertolongan, maka di masa mendatang anak akan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. Dan ketika mengalami permasalahan anak tidak akan mudah depresi serta dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan tenang. Hal tersebut karena ada pengalaman ikatan emosional yang baik di masa lalu.Â