Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sampah Plastik Semakin Menumpuk, Indonesia Terancam Diselimuti Plastik!

11 November 2019   22:36 Diperbarui: 11 November 2019   22:44 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Polemik tumpukan sampah yang semakin menggunung hingga keelokan lautan Indonesia yang tertutup sampah plastik menjadi ancaman bagi ekosistem di Indonesia. Menurut catatan KIARA(Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan) pada tahun 2017 saja jumlah sampah plastik bukan lagi pada angka kecil, namun telah mencapai pada angka 13.000/tahun yang terapung di lautan Indonesia. Masih di tahun yang sama pemerintah China menolak impor sampah plastik . Hal itu mengakibatkan tidak ada tempat lagi bagi para eksportir untuk membuang limbah plastik. 

Sehingga pada tahun 2018 impor sampah plastik di China menurun drastis, hanya sejumlah 51 ribu ton saja. Namun dampak buruk terjadi di kawasan lain seperti Asia Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia sendiri memperoleh peningkatan sebesar 150% atau sejumlah 320 ribu ton dari tahun sebelumnya. Alhasil, ekosistem perairan Indonesia terancam rusak. 

Kurang lebih 600 spesies terumbu karang dan 2000 spesies ikan yang terdapat di area Coral Triangle (area yang dikelilingi oleh laut dan samudra) menurut WWF (World Wide Fund for Nature) terganggu dengan kebedardaan sampah plastik. Pada tahun yang sama terjadi langsung dampaknya pada seekor paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Pulau Kapota, serta ditemukannya 6 kilo gram plastik dan sandal jepit. 

Terjadi kasus serupa mengenai impor sampah plastik pada i. Dilansir dari berita harian CNBC INDONESIA 03 October 2019, bahwasannya Indonesia mendapat kiriman sampah sebanyak 87 kontainer yang diimpor dari Hongkong, Spanyol, Kanada, Australia dan Jepang. Kontainer tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 13 Juni 2019. 

Melihat dari kasus-kasus yang terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini dapat dibayangkan, Bagaimana nasib lingkungan serta ekosistem di Indonesia kedepannya? pasti akan semakin kacau dan sangat memungkinkan jika wilayah Indonesia akan diselimuti oleh timbunan sampah pelastik. Perkembangan jumlah sampah akan semakin meningkat jika tidak ada kesadaran dari diri masyarakat untuk mengurangi serta mendaur ulang barang-barang berbahan plastik sekali pakai. 

Persoalan ini akan lebih mudah ditangani jika seluruh komponen negara bergerak aktif dalam mengkampanyekan  penggunaan barang-barang yang reusable,  seperti halnya pengguaan sedotan plastik yang diganti menjadi sedotan, kantong belanja plastik diganti dengan tas kain ataupun daur ulang, serta mengurangi membeli dan mengkonsumsi makanan dan minumam kemasan. Perilaku hidup sehat dengan menerapkan green life style juda dapat membantu pengurangan jumlah sampah plastik.

Sebagai penulis melihat kejadian ini sudah menjadi hal yang tidak mengherankan. Menginat harga plastik yang murah, praktis, fleksible serta minat masyarakat sebagai konsumen tinggi menjadikan para tokoh industri berpeluang besar  menawarkan produknya, tanpa m

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun