Mohon tunggu...
Info Positif Negeri
Info Positif Negeri Mohon Tunggu... Tetap berpikir positif

Rejeki itu luas seluar perasangka hambanya

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Pasca Gerhana Bulan Total, Warga Jas NU Larut dalam Sholawat Nariyah di Gazebo Merah Putih

10 September 2025   12:27 Diperbarui: 10 September 2025   10:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasca Gerhana Bulan Total, Warga Jas NU Larut dalam Sholawat Nariyah di Gazebo Merah Putih

SURABAYA -- Malam yang syahdu pasca gerhana bulan total, kawasan Gazebo Merah Putih di Rungkut, Surabaya, dipenuhi lantunan Sholawat Nariyah. Ratusan warga Jamaah Sholawat Nahdlatul Ulama (Jas NU) berkumpul, mengisi langit Surabaya dengan doa, dzikir, dan pujian kepada Rasulullah SAW.

Bagi mereka, gerhana bukan sekadar fenomena kosmik, melainkan tanda kebesaran Allah SWT yang mengingatkan manusia untuk kembali menundukkan hati. Usai menunaikan sholat gerhana, jamaah melanjutkan dengan dzikir dan sholawat bersama. Suasana religius terasa kental, menghadirkan getaran spiritual yang menyentuh sanubari.

Para kiai dalam tausiyahnya mengingatkan bahwa Sholawat Nariyah bukan sekadar lantunan doa, tetapi juga pintu keberkahan. Istiqomah dalam melafalkannya diyakini membuka jalan rezeki, menolak bala, memudahkan urusan, serta mendatangkan ketenangan hati. Sholawat juga menjadi ikatan cinta kepada Rasulullah SAW dan perekat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

"Gerhana ini mengajarkan kita untuk tidak hanya memandang ke langit, tetapi juga menengok ke dalam hati. Dengan sholawat, kita berharap Allah SWT memberi cahaya dalam hidup kita," tutur salah satu kiai yang memberikan tausiyah.

Lantunan sholawat malam itu meresap ke dalam jiwa. Anak-anak, remaja, hingga orang tua larut dalam kekhusyukan, seolah waktu berhenti berputar. Gemuruh doa menggema, tak hanya dipanjatkan untuk diri pribadi, tetapi juga untuk keselamatan bangsa. Jamaah berharap negeri ini selalu dijauhkan dari bencana, diberi pemimpin yang amanah, serta masyarakat yang rukun dalam damai.

Getaran spiritual itu menjadi saksi bahwa gerhana bulan total bukan hanya menyisakan keindahan di langit, melainkan juga meninggalkan cahaya keimanan di hati. Jamaah pulang dengan dada lapang, hati teduh, dan tekad baru untuk memperkuat iman serta memperbanyak amal sholih.

Malam itu, dari Gazebo Merah Putih Surabaya, doa-doa mengalun menembus langit. Sholawat Nariyah bergema sebagai wasilah turunnya rahmat Allah SWT, menyatukan jamaah dalam harapan agar Indonesia senantiasa dalam lindungan-Nya---penuh berkah, penuh persatuan, dan tak pernah surut dari cahaya iman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun