Dunia kerja terus berubah, tidak terkecuali di tahun 2023. Dengan kemajuan teknologi dan perubahan cara kita hidup dan bekerja, masa depan pekerjaan akan terlihat lebih menarik dari sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan melihat 7 tren yang akan membentuk dunia kerja di tahun 2023.
Kerja jarak jauh menjadi norma
Dengan pandemi COVID-19 yang memaksa banyak perusahaan untuk beralih ke kerja jarak jauh, tidak mengherankan jika tren ini akan terus berlanjut hingga tahun 2023.
Faktanya, sebuah survei baru-baru ini menemukan bahwa 42% perusahaan berencana untuk menjadikan kerja jarak jauh sebagai opsi permanen bagi karyawan mereka.
Pergeseran ke kerja jarak jauh ini tidak hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga bagi perusahaan, karena memungkinkan mereka untuk memanfaatkan sumber daya manusia global dan menghemat biaya overhead.
Kecerdasan buatan mengambil alih tugas-tugas yang berulang
Kecerdasan buatan (AI) sudah digunakan di berbagai industri, tetapi pada tahun 2023 kita bisa berharap untuk melihat adopsi yang lebih luas lagi.
AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, membebaskan karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang lebih penting dan kreatif. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan, serta pekerjaan yang lebih memuaskan bagi karyawan.
Bangkitnya ekonomi pertunjukan (gig economy)
Ekonomi gig, yang ditandai dengan pengaturan kerja jangka pendek dan fleksibel, telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, kita bisa melihat lebih banyak orang beralih ke pekerjaan gig sebagai cara untuk mencari nafkah.
Hal ini dapat dikaitkan dengan munculnya platform online yang menghubungkan pekerja dengan pekerjaan jangka pendek, serta meningkatnya jumlah perusahaan yang beralih ke pekerja lepas untuk memenuhi kebutuhan staf mereka.
Penekanan pada peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang
Seiring dengan perkembangan teknologi, semakin penting bagi karyawan untuk memiliki beragam keterampilan. Pada tahun 2023, kita dapat melihat penekanan baru pada peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang, karena perusahaan ingin membekali karyawan mereka dengan keterampilan yang mereka butuhkan untuk tetap kompetitif.
Pada tahun 2023, setiap perusahaan akan mengikuti berbagai strategi untuk membantu karyawannya beradaptasi dengan perubahan dunia teknologi dan bisnis, serta membantu mereka menambahkan pelatihan dan sertifikat berharga ke dalam curriculum vitae mereka setiap hari.
Strategi ini mungkin termasuk menawarkan program pelatihan, mendorong karyawan untuk mengambil kursus online, dan berinvestasi dalam inisiatif pengembangan karyawan.
Mengaburnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan
Karena semakin banyak orang yang bekerja dari jarak jauh dan memiliki pengaturan kerja yang lebih fleksibel, batas antara pekerjaan dan kehidupan menjadi semakin kabur.
Pada tahun 2023, kita dapat melihat lebih banyak orang yang bekerja di luar jam kerja tradisional, serta lebih banyak perusahaan yang menawarkan jadwal fleksibel untuk mengakomodasi kebutuhan karyawan mereka.
Hal ini dapat mengarah pada keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik bagi karyawan, serta peningkatan produktivitas dan kepuasan kerja.
Peningkatan fokus pada kesejahteraan karyawan
Dengan meningkatnya pekerjaan jarak jauh dan kaburnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan, kesejahteraan karyawan menjadi semakin penting.
Pada tahun 2023, kita bisa melihat lebih banyak perusahaan mengambil langkah untuk mempromosikan kesejahteraan karyawan, seperti menawarkan sumber daya kesehatan mental, menyediakan peralatan ergonomis, dan mendorong karyawan untuk beristirahat sepanjang hari.
Hal ini dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih terlibat, produktif, dan budaya perusahaan yang lebih positif.
Peningkatan Penekanan pada Keamanan Siber
Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi di tempat kerja, keamanan siber telah menjadi prioritas utama bagi perusahaan.
Pada tahun 2023, kita bisa melihat lebih banyak lagi perusahaan yang berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan siber untuk melindungi data dan jaringan mereka dari ancaman siber.
Hal ini dapat mencakup penerapan otentikasi dua faktor, audit keamanan rutin, dan memberikan pelatihan kepada karyawan tentang cara mendeteksi dan mencegah serangan siber.
Karena ancaman kejahatan siber terus berkembang, sangat penting bagi perusahaan untuk mengambil langkah proaktif untuk melindungi diri mereka sendiri dan pelanggan mereka.
