Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Rapat Perdana, dari Soal Pustaka hingga Pentingnya Pesantren Mengelola Ilmu Komunikasi

9 November 2020   11:26 Diperbarui: 9 November 2020   11:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rapat perdana Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah, Minggu kemarin. (foto dok wag alumni ppmu lubuak pandan)

Tak banyak yang hadir dalam rapat perdana Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah. Maklum, cuaca mendung sedikit membawa hujan rintik-rintik, tentu menjadi alasan utama dalam ketidak-hadiran rapat pengurus dan alumni serta santri yang diadakan di Pondok Pesantren Madrasatul 'Ulum Lubuak Pandan, Minggu (8/11/2020) itu.

Karena perdana, rapat sifatnya banyak menampung masukan dari seluruh peserta rapat. Masukan itu penting untuk langkah ke depan pengurus dalam merumuskan program kerja yayasan. 

Cukup banyak masukan, sehingga rapat pun berakhir dengan Shalat Asar berjamaah. Tentu saat istirahat siang, seluruh peserta disuguhi makan siang bersama oleh tuan rumah.

Soal kenapa santri tak banyak mondok di Madrasatul 'Ulum termasuk topik yang hangat dibahas. Begitu juga masalah dana operasional pondok yang minim, yang dinilai kurang sebanding dengan pemasukan anggaran ke pesantren yang kebanyakan sumbangan dari berbagai pihak. Kemudian perlunya kembali kekuatan identitas pesantren, lewat tambahan mata pelajaran.

Ketua Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah Masrizal dalam memimpin rapat tersebut menyampaikan, pentingnya pelajaran tambahan seperti hafidz Quran dan bahasa Arab. 

"Sebenarnya, kedua ini mesti jadi pelajaran utama. Namun, karena dari awal pelajaran kitab kuning yang jadi andalan utama di pondok, maka kita jadikan hal itu sebagai tambahan," kata dia.

"Kini, seorang hafidz Quran dapat sambutan yang bagus dan amat luar biasa, terutama untuk jadi imam di masjid besar dalam dan luar negeri. Tinggal bagi kita bagaimana hal ini kita manfaatkan dengan menguatkan pelajaran ini. Tentunya kita datangkan seorang guru yang ahli dalam bidang itu," ujarnya.

Pimpinan Pesantren Madrasatul 'Ulum Buya Marulis Tuanku Mudo mencontohkan salah satu pesantren di Kota Solok yang banyak punya donatur pemasukan anggaran dari orang-orang berada. Para alumninya banyak yang bekerja di berbagai lapangan pekerjaan. Tidak terbatas seperti alumni yang hanya tinggal di surau.

"Tentu kualitas amat menentukan kebangkitan pesantren ini di masa depan. Kita ikuti prosedur yang ada di lingkungan Kemenag, yang menjadi lembaga pengayom pesantren. Kapan perlu ada pula akreditasi yang kita raih, dari kerja kita mengelola dan mengembangkan pendidikan di Madrasatul 'Ulum ini," ujar Buya Marulis.

Langkah demikian, tentu perlu para pengurus yayasan, pengelola pendidikan menerapkan ilmu komunikasi. Ilmu ini penting, agar lulusan Madrasatul 'Ulum pandai dan lihai berkomunikasi dengan banyak orang, dan dengan berbagai kalangan. "Kita sudah berada di zaman kemajuan yang amat dahsyat. Kemajuan itu tak dapat tidak harus kita manfaatkan, agar kita tidak tergilas," katanya.

Amiruddin Saleh, Pembina Yayasan Syekh Abdullah Aminuddin Tuanku Shaliah menilai, pentingnya pesantren ini sebuah pustaka yang punya banyak buku dan kitab. Dia pun bersedia menyumbangkan bukunya yang banyak, lengkap dengan rak buku sekalian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun