Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekretariat PWI Luhak Nan Bungsu Dirusak

29 Oktober 2020   18:44 Diperbarui: 29 Oktober 2020   18:45 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu ruangan Kantor PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota dirusak oleh orang yang tak bertanggungjawab, dengan memasukan sampah berupa timbunan tanah. (foto dok wag pleno pwi sumbar)

Berita mengejutkan di kalangan pewarta di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kamis (29/10/2020) salah satu ruangan Kantor PWI tempat para wartawan ngumpul dirusak.

Dua buah kaca lemari tempat penyimpanan arsip pecah, tanah dan bebatuan berserak dalam ruangan itu. Spanduk merek sekretariat dicopot dan dirobek dari gantungannya, tiang bendera tak lagi ada, sejumlah bunga sebagai hiasan kantor hilang entah kemana.

Kenapa kantor tempat wartawan melahirkan banyak inspirasi itu dirusak? Apa ndak salah masuk orang yang merusaknya. Ini sama saja orang tak dikenal atau orang yang tidak bertanggungjawab itu membuncah sarang lebah. Ada persoalan, mungkin saja. Begini ceritanya.

Ketua PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota Yusrizal dalam laporannya ke pengurus pleno PWI Sumatera Barat menulis, kantor yang terletak di Komplek Dinas Pertanian Payakumbuh, Jalan Ade Irmasuryani itu terlihat kumuh yang amat sangat. Diketahui Kamis pagi, setelah salah seorang rekan, Nahar Sago datang ke kantor tersebut.

"Pagi Kamis Nahar Sago datang ke kantor atau Sekretariat PWI Luhak Nan Bungsu. Begitu sampai di halaman, terlihat di ruangan bekas grase mobil yang dijadikan untuk kegiatan PWI berantakan oleh timbunan sampah, tanah dan bebatuan," tulisnya.

Nahar Sago, cerita Yusrizal, sungguh kaget dengan kejadian itu Setelah dia amati timbunan sampah berupa tanah dan batu itu datang dari arah luar yang bentuknya di sengaja di lemparkan ke dalam ruangan. Akibatnya, ada kaca lemari yang pecah. Berderai pecahannya di lantai yang kumuh itu.

Kemudian, tambah Yusrizal, Nahar Sago menemukan merek sekretariat yang terbuat dari bahan spanduk sudah copot atau sobek, dan tiang bendera pun hilang. Dia menanyakan soal itu kepada warga yang masih menempati rumah dinas di situ, dan kepada orang yang ada di kedai di depat Kantor PWI.

"Sama sekali tidak ada yang tahu," sebut Nahar Sago seperti diceritakan kembali oleh Yusrizal. Kelihatannya, sampah-sampah tersebut sengaja di datangkan dari luar areal exs Kantor Pertanian, karena di situ tidak ditemukan tanda bekas orang membersihkan pekarangan.

"Hal ini kami saksikan dengan Bakhtaruddin, wartawan lainnya dan Kepala Sekolah SD 04 Armansyah, yang pagi Kamis itu juga ada di Sekretariat PWI," ungkapnya. Diminta sikap teman-teman pengurus dan anggota PWI Payakumbuh dan Limapuluh Kota untuk langkah selanjutnya.

Yusrizal menyebutkan, bahwa jauh sebelum kejadian ini, pihak Kejari secara lisan telah menyampaikan kepada PWI, bahwa areal yang telah dihibahkan Pemko Payakumbuh kepada Kejaksaan akan segera dibersihkan.

Namun, kata Yusrizal, pihak Pemko Payakumbuh yang meminjam-pakaikan gedung PWI tersebut belum menyurati PWI, begitu juga Kejaksaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun