Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Padang Pariaman, Walinagari dan ASN Kemana?

30 September 2020   13:45 Diperbarui: 30 September 2020   13:48 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua KPU Padang Pariaman Zulnaidi bersama Bapaslon kepala daerah dan Muspida menyuarakan wajib pakai masker dan jaga jarak dalam Pilkada. (foto dok facebook edy zulnaidi)

Pilkada serentak kali ini betul-betul hajatan yang penuh persaingan. Dan itu amat terasa sekali di Kabupaten Padang Pariaman. Ketiga kandidat calon yang maju, boleh dikatakan kader baru dalam ranah politik ini, meskipun satu dari tiga, Suhatri Bur saat ini Wakil Bupati Padang Pariaman.

Menarik untuk dikaji, adalah aroma politik praktis di kalangan pendukung yang semestinya tak boleh ikut. Seperti di kalangan walinagari aktif dan ASN di lingkungan Pemkab setempat. Menyimak perkembangan yang berlangsung saat ini, ASN yang punya hak pilih dalam Pilkada daerah ini, besar kemungkinan terbelah suaranya pada dua pasang calon, Suhatri Bur - Rahmang dan Wali Feri Andah Taslim.

Kenapa demikian? Dua pasang itu punya pertalian yang erat dengan ASN saat ini. Rahmang terkenal mengurus pensiun dari ASN dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sesaat sebelum ke KPU. Sedangkan Andah Taslim, birokrasi yang baru beberapa bulan belakangan pensiun. Punya nama baik, dan mudah bergaul dengan semua ASN.

Meskipun aturan melarang ASN terlibat partai politik dan politik praktis, seperti ikut bersuara untuk salah satu calon kepala daerah, tetap saja aroma tercium menyengat. Dan selama ini, kelompok ASN ini dukenal pemilik suara terbanyak dari sekian kelompok-kelompok yang ada di tengah masyarakat.

Dukungan ASN ini pun ikut menentunkan kandidat yang kalah dan yang akan menang nantinya. Sejak Pilkada yang dimulai tahun 2005, selalu dukungan ASN itu mangkus dan jadi. Artinya, permainan politik ASN sangat tinggi. Mungkin Pilkada kali ini, para ASN ini berpencar. Tak ada yang mayoritas di salah satu calon.

Arus deras Wali Feri efek yang ditopang Andah Taslim, ada harapan para ASN ini lebih memilih dan mendukung pasangan nomor urut dua ini. Mereka melihat akan ada arus perubahan dari pasangan ini, sesuai dinamika yang berkembang di tengah masyarakat. Malah ada yang memperkirakan lebih dari 60 persen ASN tegak di Wali Feri - Andah. Lagi-lagi hitungan politik Pilkada ASN maangkus dan jitu.

Sama dengan ASN, walinagari sebanyak 103 orang, menurut aturan tak boleh berpolitik, meskipun sebelum jadi walinagari mereka ada yang tergabung dalam berbagai partai politik. Kenyataan di lapangan, tak sedikit para walinagari ini dilibatkan atau melibatkan diri dalam arus Pilkada saat ini.

Suhatri Bur - Rahmang sah-sah saja mengklaim kalau 103 walinagari sudah bersamanya. Lagi-lagi fakta lapangan tak bersua. Tak sedikit para walinagari yang ikut memperkuat barisan Wali Feri - Andah Taslim. Apa pertimbangannya? Wali Feri, mantan anggota DPRD Padang Pariaman yang terpilih jadi anggota DPRD Sumbar dalam Pileg tahun lalu, adalah Walinagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau.

Dia punya catatan sejarah, suka duka dengan walinagari. Bahkan dia pula satu dari delapan orang walinagari yang terpilih jadi anggota dewan, yang tetap mempopulerkan nama panggilannya tetap wali. Komunuikasi Wali Feri dengan mantan walinagari dan walinagari aktif saat ini amat terjaga dengan sangat apik.

Tak berlebihan, kemenangan Wali Feri - Andah Taslim jadi taruhan tersendiri oleh sebagian besar para walinagari. Mereka merasa, aspirasinya politiknya sebagai walinagari dan tokoh masyarakat ada pada pasangan yang diusung Demokrat, PKB, Golkar dan PPP ini. Para walinagari itu pun siap dengan segala konsekwensi dari dukungan dan politik praktis yang dimainkannya.

Puncak ketegangan politik praktis walinagari, terkuak saat pemimpin pemerintahan terendah dan terdepan itu melakukan musyawarah pergantian pengurus Forum Walinagari. Perpecahan antara utara dan selatan pun tak bisa kita sepelekan. Calon ketua yang berasal dari selatan, sepertinya representasi dari pasangan Suhatri Bur - Rahmang. Sedangkan calon ketua forum dari utara dianggap pihak yang mengusung pasangan Wali Feri - Andah Taslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun