Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati Indah namanya. Aktif menggerakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Rimbo Karanggo, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. Tentunya untuk ketahanan pangan nusantara. Tiap pekan KWT ini melakukan aktifitasnya, bergoro bersama seluruh anggota, mengisi lahan-lahan yang kosong.
Berumur tiga bulan, kehadiran KWT ini adalah atas inisiasi Bhabinkamtibmas Sintuak Aipda Roy Martin dan Ketua Team Relawan 100 Rupiah, Ustadz Sandy Septian. Tidak sekedar menginisiasi berdirinya kelompok itu, Roy Martin dan Sandy Septian pun ikut nimbrung goro membersihkan lahan, serta memanen sayuran yang telah patut dipanen.
"Kita ingin mewujudkan "Nagari Tageh". Artinya, tangguh dalam soal pangan di tengah pandemi covid yang belum hilang dari negeri ini. Hampir tiap pekan kita punya genda monitoring KWT-KWT yang ada, yang ikut kita bina secara bersama," ujar Sandy.
Menurut Sandy, gerkana menanam tanaman di pekarangan, serta lahan yang belum terpakai merupakan bagian amal usaha Team Relawan 100 Rupiah bersama Bhabinkamtibmas. "Senin kemarin kita membersihkan lahan yang akan ditanami sayuran. Kemudian juga pemupukan tanaman yang sudah ada, dan ada juga yang mulai menanam sayur kangkung, jahe dan cabai rawit," ujarnya.
"Alhamdulillah, 20 orang anggota KWT Melati Indah aktif semuanya. Mereka semangat dan optimis, segala jenis tanaman yang dikembangkan di lahan itu akan memberikan manfaat yang luar biasa sekali. Setidak-tidaknya, anggota kelompok tak lagi memikirkan uang buat beli sayuran untuk dimasak saat musim panen tiba nantinya," ulas Sandy.
Sandy menyampaikan terima kasih atas perhatian Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Titi Sumarni yang selalu memberikan masukan, dalam mengembangkan dunia pertanian pada program KRPL itu. "Ini adalah usaha untuk menambah pemasukan dalam keluarga. Diharapkan, KWT ini mampu memberikan contoh terbaik bagi ibu-ibu lainnya dalam memanfaatkan lahan terlantar untuk kebutuhan pangan nusantara," ungkapnya.