Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekolah Kedokteran Kelas Dunia dari Kuba

22 Maret 2016   14:11 Diperbarui: 22 Maret 2016   19:31 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu bidang fokus khusus di Kuba adalah perawatan prenatal - seorang wanita hamil di Kuba akan bertemu dokter setidaknya sepuluh kali. Di AS, sebagai perbandingan, lebih dari seperlima dari wanita Amerika keturunan Latin dan Afrika memiliki kesulitan mendapatkan perawatan sebelum melahirkan, demikian menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Sebelum Revolusi Kuba, melahirkan adalah proses yang sangat berbahaya, seperti cerita Isolina Martínez Bacallao yang saat ini berusia 81 tahun. Di sistem masa pra-revolusi saat itu, walikota setempatlah yang memutuskan siapa yang harus pergi ke rumah sakit dan yang tidak. Wanita sering meninggal saat melahirkan karena mereka tidak bisa bertemu dokter. "Sekarang perubahan yang terjadi seperti siang dan malam," kata Martinez. "Para dokter yang mencari wanita hamil untuk mengurus mereka."

Fokus pada perawatan primer di Kuba saat ini berasal dari keyakinan bahwa lebih baik mencegah dari pada mengobati, kata Dr Angeline Cedre Cabrera, seorang profesor di ELAM yang mengkhususkan diri dalam kesehatan ibu dan bayi. Selain pelatihan biomedis biasa yang mereka terima sebagai dokter, mahasiswa diajarkan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan etika. "Di sini, siswa belajar untuk menjadi seorang dokter ilmu pengetahuan sekaligus dokter dari hati nurani," katanya.

Apakah pendekatan Kuba untuk pengobatan ini akan bisa menyebar ke seluruh dunia? Masih harus dilihat. Ribuan mahasiswa kedokteran Afrika Selatan telah datang ke ELAM dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu mengisi kekurangan besar akan dokter di negara itu. Fokus Kuba pada pencegahan adalah perubahan besar bagi Afrika Selatan, kata Jalkie, mahasiswa tahun ketiga. Di Afrika Selatan, ia mengatakan, "kami menunggu orang sakit datang dan kemudian mencoba untuk membantu mereka."

Namun, lepas dari itu semua, pendidikan dokter Kuba memiliki keterbatasan yang serius. Mereka yang mempekerjakan lulusan Kuba di luar negeri kadang-kadang mengeluh bahwa dokter-dokter tersebut kurang memiliki teknik untuk mengobati pasien yang benar-benar sakit, dan tidak mengikuti teknologi dan perkembangan obat-obatan terbaru. Maklum, kita tahu bahwa Kuba adalah negara miskin yang terisolir dari dunia luar karena embargo ekonomi selama bertahun-tahun.

Dan politik kesehatan di Kuba, tentu saja, sangat sensitif. Pemerintah Kuba tetaplah rezim otoriter; kantor pejabat publik dihiasi dengan foto-foto Fidel dan Raul Castro, dan kadang-kadang Hugo Chavez, kata-kata mutiara mereka ditampilkan secara mencolok di tempat-tempat publik. Dan meskipun sistem medis Kuba banyak dipuji, namun Departemen Kesehatan Masyarakat tetap sangat sulit diakses oleh wartawan dan peneliti akademis.

Tapi sistem Kuba telah menunjukkan kepada dunia bagaimana suatu populasi bisa lebih sehat walaupun dengan anggaran sangat minim, demikian pula mereka mungkin tidak memiliki sumber daya untuk menangani penyakit kompleks atau epidemi yang besar, kata Dr Daniel Palazuelos, seorang dosen di Harvard Medical School, yang memiliki pengalaman bekerja dengan dokter Kuba di Haiti dan Meksiko. "Mereka seperti dokter keluarga AS yang benar-benar baik - mereka akan menjawab dengan baik 95% dari pertanyaan yang ditanyakan oleh mayoritas masyarakat," katanya.

Di rumah sakit Salvador Allende, di bangsal gerontologi yang sangat nyaman, Julián anak Ofelia Xavier duduk dekat pintu kamarnya. Ofelia telah dirawat selama 24 jam, dia dijaga bergantian oleh putri dan saudaranya. Ini adalah praktek standar untuk semua pasien, anggota keluarga atau pengasuh lainnya harus selalu ada untuk mendampingi.

"Saya di sini untuk membantunya jika dia ingin keluar dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi, atau berjalan," kata Julián. "Dia adalah keluarga saya, jadi saya merawatnya."

Samantha Moore mengatakan dia bertekad untuk menerapkan pelajaran dan pengalaman yang didapatkan di Kuba saat kembali ke Detroit nanti. "Pasti bahagia sekali jika suatu saat aku berjalan-jalan di suatu tempat dan seseorang manyapa dengan ramah, 'Hei, Doctora, bagaimana kabarmu?'"

-----------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun