Mohon tunggu...
Adri Taga
Adri Taga Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di Sekolah Alam Cikeas

Makhluk yang pertama kali diciptakan adalah Pena. Sejak saat itu, Allah memerintahkan untuk mencatat setiap kejadian yang ada di langit dan di bumi. Oleh karena itu, ikatlah ilmu dengan catatan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Manajemen Sampah, Upaya Penyelamatan Pulau Sampah

19 Mei 2018   12:00 Diperbarui: 28 Mei 2018   11:27 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara tentang sampah adalah suatu topik yang tidak ada habis-habisnya untuk dibahas. Mulai dari individu, lingkungan, dan stakeholder hingga pemerintah. Sampah menjadi polemik bagi kehidupan manusia. Namun jika penanganannya dilakukan secara tepat, maka sampah dapat menjadi sumber kegiatan ekonomi baru. Sebelum berbicara tentang sampah, kita harus tahu terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sampah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.

Keberadaan sampah tidak hanya di daratan saja. Sebagai akibat dari proses alam, sampah yang ada di daratan terbawa ke laut oleh aliran sungai yang mengalir dari hulu ke hilir. Tidak hanya itu, kegiatan manusia di pesisir juga menyumbangkan sampah di laut lepas. Hal ini tentu tidak terlepas dari perilaku manusia yang membuang sampah tidak pada tempatnya. 

Misalnya, warga yang dengan sengaja membuang sampah hasil rumah tangganya ke sungai. Hal ini tentunya akan mengalir hingga ke bagian muara dan mencemari ekosistem estuari (daerah antara sungai dan laut). Dengan adanya arus dan gelombang laut, sampah-sampah tersebut terbawa hingga ke tengah lautan. Bahkan sampah dari suatu negara terdapat hingga ke negara lain yang letaknya berjauhan.

Jumlah penduduk yang meningkat juga mengakibatkan tumpukan sampah yang ada di sekitar pesisir sehingga menyebabkan pulau atau laut tercemari sampah hingga membentuk pulau sampah dan mendapat julukan pulau sampah. Fenomena pulau dan laut di dunia yang tercemari sampah atau yang mendapat julukan pulau sampah adalah Pulau Panggang, Indonesia; Pulau Semakau, Singapura; Pulau Yumenoshima, Jepang; Pulau Thilafushi; Pulau Henderson; Floating Garbage Island; dan Pulau sampah di Samudera Atlantik Utara.

Manajemen sampah di pulau sampah

Penangaan sampah haruslah dikaji secara menyeluruh melibatkan banyak pihak, dalam hal ini adalah stakeholder. Pihak terkait yang terlibat adalah pemerintah, masyarakat, sekolah, perguruan tinggi dan lembaga penelitian, dan pengusaha. Langkah pengelolaan yang harus dilakukan adalah pengelolaan sampah dan penerapan manajemen terpadu yang melibatkan semua pihak dan sektor. 

Langkah pengendalian terhadap terjadinya pencemaran sampah perlu dilakukan dengan melakukan pencegahan, penanggulangan pencemaran yang telah terjadi. Pramudyanto (2014) menjelaskan langkah-langkah untuk memperkecil terjadinya kerusakan wilayah pesisir terhadap pencemaran sampah. Langkah-langkanya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan prinsip-prinsip pengelolaan pesisir dan laut terpadu dan prinsip Good Environmental Governance dalam mengimplementasikan program dan proyek;

2. Melibatkan masyarakat, ilmuwan, pengusaha dan stakeholder lainnya dalam proses pelaksanaan program;

3. Mengintegrasikan informasi lingkungan, teknologi, ekonomi dan sosial sejak awal dalam suatu proses pelaksanaan program;

4. Menciptakan mekanisme keuangan yang berkesinambungan untuk mendukung program pengendalian pencemaran dan kerusakan di pesisir;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun