Mohon tunggu...
ADRIANA
ADRIANA Mohon Tunggu... Guru - Mengucap syukur dalam segala, Bersukacita setiap waktu.

Menikmati setiap detik kehidupan yang Tuhan berikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bahagianya ketika Memberi

4 Desember 2020   05:35 Diperbarui: 4 Desember 2020   05:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada cerita selama aku mengajar di salah satu sekolah,  yang membuatku merasa bersalah terhadap muridku. Hal ini berawal dari dari sikap salah satu muridku di kelas 7, Sudah cukup lama  aku perhatikan muridku yang satu ini. Dia selalu kupergoki mengenakan kacamata yang bukan miliknya. 

Kacamata itu milik salah satu teman sekelasnya dan kebetulan dia satu-satunya siswi  yang mengenakan kacamata. Dari awal meminjam yang sebentar dan sesekali itu lama kelamaan muridku ini mengenakannya dengan waktu yang cukup lama. 

Bahkan sepanjang hari dia mengenakan kacamata yang dipinjamnya dari temannya itu. Dan kebetulan dengan mengenakan kacamata itu, dia tampak lebih keren. 

Oleh sebab itu dia mengenakan kacamata tersebut dengan bangga. Setiap kali aku hadir di kelas tersebut, si pemilik kacamata tidak mengenakan kacamatanya tapi justru orang lain yang mengenakannya. 

Suatu ketika aku menyuruh muridku yang pemilik kacamata tersebut, untuk membacakan materi pelajaran dari buku pegangan siswa yang akan kita bahas bersama di kelas. Si murid ini mendadak memanggil  muridku yang lain yang kebetulan menggunakan kacamata yang dipinjam darinya. 

Rupanya si peminjam  kacamata  sepertinya tidak mengerti maksud dari si empunya kacamata, melihat sedikit kesalahpahaman antara si pemilik kacama dan peminjam kacamata, aku tergerak untuk menegur mereka, terutama untuk murid yang aku tugaskan untuk membaca materi yang akan kita bahas bersama. 

Dia aku suruh membaca materi justru dia ribut dengan temannya. Ketika aku tanya mengapa dia tidak segera membaca apa yang akutugaskan. dia menjelaskan bahwa dia tidak bisa membaca dengan jelas karena kacama miliknya diinjam oleh temannya yang lain. mendengar penjelasan si empunya kacamata inilah, barulah si peminjam kacamata sadar bahwa dia melakukan kesalahan, sambil mengucapkan maaf kepada si empunya kacamata. 

Dengan segera si empunya kacamata menerima kembali kacamatanya dan membaca materi pelajaran yang aku perintahkan. Semua memperhatikan apa yang dibacakan oleh salah satu muridku ini. 

Tapi jujur, selama siswa yang kuperintah untuk membaca materi tersebut, pikiranku hanya tertuju kepada siswa peminjam kacamata. Ada rasa tidak suka, mengapa dia melakukan hal tersebut. 

Ketika selesai mengajar, sebelum meninggalkan kelas aku menegur si peminjm kacamata untuk tidak mengulang apa yang dia lakukan terhadap temannya, Aku mengingatkan untuk seluruh isi kelas untuk tidak meminjamkan hal yang termasuk pribadi termasuk kacamata. 

Si peminjam kacamata tertunduk dan merasa bersalah. aku menuduhnya bahwa menggunakan kacamata bukan sebagai asesoris untuk kelihatan lebih keren. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun