Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kesalahannya Offline Maafnya Online, Apakah Baik Demikian?

13 Mei 2021   21:57 Diperbarui: 13 Mei 2021   21:59 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: shutterstock

Dari pengalaman saya memberikan maaf adalah salah satu jalan untuk menentramkan jiwa-jiwa kita agar tidak dipenuhi kebencian dan keburukan hati kepada orang lain. Sebaliknya juga meminta maaf meski bisa jadi kita bukanlah pihak yang bersalah atau yang memulai duluan adalah lebih baik di mata Allah dibandingkan mereka yang jemawa akan kesucian dirinya.

Kembali lagi, tentunya meminta maaf secara langsung akan membuat rasa kedekatan akan terbangun tetapi sesungguhnya bagaimana pun bentuk permintaan maaf mesti apresiasi dan diberikan kredit tersendiri karena mau meminta maaf menunjukkan seseorang tersebut adalah orang yang mampu untuk tidak meninggikan dirinya kepada orang lain.

Ingat perkara habluminannas tidak akan selesai sebelum pihak yang dirugikan merelakan, jika tidak dosa orang yang kita rugikan dapat ditransfer kepada kita atau kredit amal kita bisa saja ditransfer kepada orang yang dirugikan.

Maka berhati-hatilah dalam perkara hubungan dengan manusia. Meminta maaf dan memberi maaf mungkin adalah jalan kita untuk memperbaiki hubungan dan memberikan ketenangan, tidak peduli bagaimana maaf disampaikan baik offline maupun online.

Tabik.

Eid Mubarak.

Taqaballahu minna waminkum.

Mohon maaf lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun