Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berikut 5 Tips Mengajukan Keluhan Tanpa Perlu Kekerasan

17 April 2021   16:29 Diperbarui: 18 April 2021   06:10 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang sedang komplain. Sumber: Freepik.com/yanalya

Atau juga tetiba ketika mengantre membuat perekaman KTP, kita mengantre lama lalu kita membuat gaduh dan menuduh pelayanan Dinas kependudukan dan Catatan Sipil tersebut lalai melayani masyarakat, padahal ketika kejadian listrik sedang padam dan komputer perekaman rusak tersambar petir sehingga butuh perbaikan.

Maka sebelum langsung jatuh pada kesimpulan dan mengajukan komplain penting untuk menelusuri akar masalah dan validitas komplain kita. Jangan sampai sudah mencak-mencak eh salah komplain dan salah menuduh pihak lainnya.

Kedua, Siapkan Bukti yang Sahih Tentang Komplain Anda

Ilustrasi. Sumber: lawfirm.ru
Ilustrasi. Sumber: lawfirm.ru

Sering sekali kita komplain ke pihak yang kita duga bertanggungjawab hanya bermodalkan pengalaman dan perasaan kita saja tanpa bukti yang sahih sehingga menimbulkan keraguan bagi pihak lainnya.

Semisal kita komplain terkait antrean Anda yan disalip ataupun pelayanan yang sangat lama dari sebuah rumah sakit. Lalu kita komplain hanya berdasarkan perasaan dan kesaksian pribadi saja tanpa bukti penunjang, ini tentu menjadi kesulitan bagi pihak yang menerima komplain Anda.

Ada baiknya bawa bukti otentik semisal foto antrean atau bukti nomor antrean yang memiliki waktu penerbitan nomor dengan slip bukti penyelesaian ataupun video penunjang lainnya. Jika melalui telepon ataupun sulit mendapatkan bukti menjelaskan secara rinci dan runut serta spesifik bisa dapat menjadi bukti lainnya yang dapat menyakinkan pihak penerima komplain bahwa perisiwa tersebut benar terjadi.

Penting juga menyiapkan data-data pribadi Anda ketika komplain sebagai rujukan oleh penerima komplain bahwa Anda adalah benar orang yang terkait, semisal komplain tentang layanan rumah sakit, sekolah atau jaringan internet, Anda dapat menyiapkan data nomor pasien, nomor murid ataupun nomor pelanggan internet agar mudah ditindaklanjuti dan diakui kebenarannya.

Ketiga, Sampaikan Komplain Kepada Saluran atau Pihak yang Berwenang

Ilustrasi. Sumber: vectorstock.com
Ilustrasi. Sumber: vectorstock.com

Sering kita melihat aduan yang salah alamat. Mengadukan masalah perairan ke pihak sekolah tentu tidak tepat. Mengadukan masalah korupsi ke pihak Dinas Kependudukan tentu salah alamat. Ataupun mengadukan masalah kualitas pelayanan apotek ke pihak kasir tentu kurang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun