Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi pengadaan di industri migas global yang tinggal di Kuala Lumpur dan bekerja di salah satu perusahaan energi terintegrasi terbesar dunia.

Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir__________________________ Semua tulisan dalam platform ini adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

5 Tradisi Khas Ramadan yang akan Kita Rindukan di Tengah Masa Pandemi

12 April 2021   09:08 Diperbarui: 13 April 2021   03:50 2803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: istimewa/getty images

Tak terasa Bulan Ramadan kembali hadir ke pangkuan. Bulan penuh rahmat dan ampunan dengan segudang keistimewaan. Dia adalah bulan rajanya bulan, tentu tidak mungkin begitu saja kita akan lewatkan.

Namun, Ramadan ini menjadi terasa berbeda karena masih berada di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung satu tahun lebih lamanya. Ini menjadi Ramadhan kedua bagi umat Islam di seluruh dunia di tengah pandemi Covid-19.

Mungkin selebrasi dan hingar-bingar semarak di dalam Ramadan kita kali ini akan berbeda dengan sebelum adanya pandemi karena berbagtai aturan protokol kesehatan yang wajib kita patuhi bersama. 

Lalu apa saja tradisi Ramadan di Indonesia khususnya yang akan terasa berbeda dan mungkin akan sulit kita rasakan bersama-sama di tahun ini? 

Berikut 5 tradisi khas Ramadan di Indonesia khususnya yang mungkin akan kita rindukan di tengah pandemi kali ini.

Pertama, Pawai Obor Menyambut Ramadan

Ilustrasi Pawai Obor Menyambut Ramadan. Sumber: AFP via benarnews.org
Ilustrasi Pawai Obor Menyambut Ramadan. Sumber: AFP via benarnews.org
Di banyak tempat di Indonesia semarak menyambut Ramadan akan dirasakan bahkan beberapa minggu sebelum memasuki Ramadhan.

Puncaknya adalah malam sebelum hari pertama Ramadan yang bertepatan dengan hari pertama salat tarawih ditunaikan serta sidang itsbat yang memutuskan Ramadhan pertama adalah keesokan harinya, akan ada pawai bersama mengelilingi jalanan kampung-kampung ataupun arak-arakan di sepanjang jalan sambil mendengungkan asam-asma Allah SWT serta salawat kepada Rasulullah SAW. 

Biasanya juga akan diiringi dengan obor-obor dari bambu serta barisan anak-anak pengajian melantunkan berbagai senandung khas Ramadan ataupun puji-pujian kepada Allah Swt.

Panjangnya barisan pun akan terlihat mengular beriring dengan obor-obor yang tampak berjalan seperti gelombang dari kejauhan. Nuansa syahdu dan riang akan kita rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun