Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pentingnya Dukungan Perusahaan terhadap Kesehatan Jiwa Karyawan

15 Oktober 2020   15:09 Diperbarui: 16 Oktober 2020   17:04 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi stres karena bekerja dapat mengganggu kesehatan mental karyawan| Sumber: CreativaImages via Kompas.com

Di Indonesia kesehatan jiwa atau mental pekerja nampaknya belum menjadi fokus utama dari perusahaan atau pemberi kerja.

Terbukti dari fakta di lapangan sangat sedikit perusahaan yang memberikan fasilitas ataupun dukungan terhadap kesehatan mental dari karyawannya tidak terkecuali perusahaan-perusahaan besar dan bonafide di Indonesia.

Sangat ironi ketika di awal mendaftar dan seleksi bekerja kita tentu sering harus bergumul dengan psikotes bahkan wawancara dengan psikolog dan sebagainya, namun ketika sudah masuk dan bekerja sangat jarang perusahaan yang memerhatikan kesehatan jiwa karyawannya padahal kesehatan jiwa juga adalah satu kesatuan dengan kesehatan fisik karyawannya.

Banyak dari kita yang tentu diwajibkan melakukan Medical Check Up (MCU) setiap tahunnya guna memeriksa kesehatan fisik kita agar mampu dan cakap untuk bekerja, namun sangat sedikit perusahaan yang memeriksakan atau setidaknya memberikan fasilitas pemeriksaan serta konsultasi kesehatan jiwa karyawannya.

Tidak jarang juga kita temui perusahaan seolah tutup mata akan kondisi kejiwaan karyawannya. Mereka seakan mengatakan bahwa kesehatan jiwa hanyalah tanggung jawab pribadi karyawan. 

Mereka harus prima secara psikis setiap waktu bagaimanapun keadaannya termasuk dikala beban kerja mereka menggunung dan masa pandemi Covid-19 saat ini.

Lalu bagaimana harusnya perusahaan lebih berperan untuk mendukung kesehatan jiwa karyawannya?

Ilustrasi. Sumber: Shutterstock dalam laman merdeka.com
Ilustrasi. Sumber: Shutterstock dalam laman merdeka.com
Kesehatan Jiwa Berperan Penting untuk Produktivitas Karyawan

Kesehatan jiwa di lingkungan kerja sebenarnya sudah termaktub dalam UU Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa meski baru sebatas upaya promotif terhadap kesehatan jiwa.

Di dalam UU tersebut dinyatakan sebagai berikut:

Pasal 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun