DEBAT Capres terakhir menjadi debat pamungkas bagi seluruh paslon, karena kesempatan terakhir untuk menyampaikan gagasan serta visi misi kepada seluruh rakyat Indonesia.
Tema yang di angkat adalah : Pendidikan, Kesehatan, Kebudayaan, Tenaga Kerja, SDM, Teknologi Informasi (TI) dan inklusi. Menyisakan tiga kesan melekat, kering, datar serta damai tentram karena relatif yang disajikan Paslon 1, 2 dan 3 banyak sepakat dan sepaham nya.
Dalam debat yang digelar sepuluh hari sebelum Pilpres 2024 pada 14 Februari mendatang, isu tentang bansos kembali mengemuka, menyusul dugaan politisasi bansos yang dinilai kian masif jelang Pilpres 2024. Selain itu, ketiga capres juga saling adu argumen tentang stunting dan nasib pekerja migran, serta saling sindir soal pendidikan.
Akan tetapi, peneliti Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggi Afriansyah menilai perdebatan yang berlangsung masih cenderung normatif dan kurang memberi gambaran utuh dari visi misi capres yang sudah ada di dalam dokumen tekstual.
Anggi menyebut ketiga capres cenderung saling menyetujui satu sama lain. Hal ini menurutnya membuat kurangnya elaborasi kekuatan dari visi dan misi bidang pendidikan yang ada di dokumen masing-masing.
Prabowo konsisten dengan program  eksisting Makan Siang Gratis yang berlandaskan Jokonowics. Ganjar dengan kesejahteraan untuk pendidik serta perbaikan sarana kesehatan.
Sementara Anies menekankan perlunya akses yang setara dan terbuka untuk seluruh program kesejahteraan rakyat sebagaimana diajarkan founding father di BPPUPKI.
Sisi menarik segmen in adalah kata-kata "mutiara" sisipan terutama yang dikirim sekuensiel oleh Anies dan Ganjar kepada Prabowo.
Ganjar menyebut semua kebijakan bidang tersebut harus disertai proses demokratisasi lebih baik dengan tidak ada konflik kepentingan sebagaimana dicontohkan mundurya Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.
Terlebih keresahan para tokoh sudah disuarakan, seiring dengan para guru besar dan sivitas akademika dari berbagai kampus, sehingga Ganjar memungkasi dengan penekanan, "Tuanku adalah rakyat, jabatan ini hanya mandat"
Pada segmen ke - 2, adu argumen sampai saling lempar komunikasi tak nampak lagi, membuat bagian ini terasa datar - datar saja berbeda dengan keseruan Debat Capres sebelumnya.