Bukan yang utama namun penting juga. Kadang ada tayangan di YouTube yang tak menampilkan fisik pembuat konten. Hanya suara saja. Tak kelihatan wajah.Â
Namun dengan semakin meningkatnya frekuensi tayangan dan jumlah penonton serta like yang bertambah, tak salah juga bila sekali kali muncul dan berinteraksi dengan penonton atau menjawab komen dan pertanyaan.Â
Bersih dan rapi. Busana dan aksesoris pun tak mesti mahal dan branded. Menyesuaikan lah dengan konten.Â
Orang Indonesia itu fisik dan tampilan beragam. Tak perlu jadi orang lain, tapi jadilah diri sendiri. Yang orisinal itu lebih disukai, apalagi bila kontennya berisi dan bermanfaat untuk semua orang.Â
Jadi bila anak ingin menjadi YouTuber, selain 5 hal penting di atas, sebaiknya sih sebagai hobi saja, di luar pekerjaan utama. Mengapa? Ini alasannya:Â
1. Bisa kok tetap ngeyutub, sambil melakoni pekerjaan utama
Profesi utama yang dikuasai dengan warna warni di dalamnya, bisa menjadi sajian aktual dan info menarik bagi penonton. Tak ada penonton yang bisa menyanggah atau mengatakan itu palsu atau dibuat buat.Â
Ini karena kreator kontenlah pelakon utama dan saksi. Lihat saja tayangan YouTuber yang adalah seorang pilot maskapai yang merekam perjalanan udara dan sisi menarik selama terbang. Itu nyata dan disukai penonton. Atau seorang dokter hewan yang menyuguhkan dunia menarik seputar satwa saat dia sedang berinteraksi dengan hewan.Â
2. Meski punya 5 hal penting di atas, pesaing dan kompetitormu banyak.
Ini adalah realitas. Bahkan bisa jadi karena sebegitu terkenal, kompetitormu bisa ATM alias Amati, Tiru, dan Modifikasi. Pesaing akan bikin konten yang rada-rada mirip.Â
Dan untuk tetap eksis, sangat dibutuhkan kreativitas dan daya juang untuk membuat penonton tetap pada kontenmu. Itu tidak mudah. Parahnya bila penikmat kontenmu malah lebih tertarik dan beralih pada konten sebelah hasil ATM.