Seorang pria memutuskan menikah dengan wanita yang dikencaninya sekian tahun karena alasan dipercaya. Seorang dipercaya sebagai apa di kantor atau institusinya, selain karena kapabilitasnya, tapi yang paling utama bisa jadi adalah karena siapa dirinya yang sebenarnya,Makin tinggi kepercayaan yang disematkan, makin tinggi harapan dan tanggung jawab pada orang tersebut.Â
2. Jadi landasan konsistensi hubungan
Tak ada orang mau berbisnis dengan pihak lain, yang suka mengobral janji. Hari ini bilang iya dibayar, besok molor lagi. Begitu terus, hingga ujung-ujungnya rusak kepercayaan karena janji di atas ingkar. Demikian juga hubungan percintaan, hubungan rumah tangga, hubungan pertemanan, hingga hubungan -hubungan lainnya. Putus nyambungnya jalinan, bila di kepoin sebab musabanya, bisa jadi karena janji yang tak sesuai harapan.Â
3.Dikenal sebagai orang yang menyatu hati dan mulutnya
Di mulut manusia ada lidah. Meski kecil, fungsinya luar biasa. Bisa sebagai indra pengecap, dapat pula sebagai penyambung hati. Dalam hal bikin janji atau perjanjian, pastikan dulu apa yang terucap dari lidah, adalah apa yang disadari di dalam hati. Karena setelah perjanjian dibuat dengan orang lain atau pihak tertentu, yang dinanti adalah komitmen merealisasikan. Dan tak ada tindakan dalam komitmen, bila itu tak berasal dari kesadaran di dalam hati.
Jadi sembari ngopi, hirup aroma khasnya. Seruput dan sesaplah pelan pelan. Ingatlah semua janji yang pernah dibuat. Lihat  WA nya, cek inbox nya.  Adakah janji dan kesepakatan yang pernah dibuat namun belum terealisasi juga.Â
Janji dengan klien dan rekan bisnis
Janji pada  pasangan dan anak -anak
janji dengan para sahabat
Janji pada atasan dan manajemen
Janji dengan wargaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!