Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Janjimu seperti Kopi, Aromanya Harum, Aslinya Bisa Pahit atau Dimanis-manisin

16 September 2020   14:24 Diperbarui: 16 September 2020   17:08 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang pria memutuskan menikah dengan wanita yang dikencaninya sekian tahun karena alasan dipercaya. Seorang dipercaya sebagai apa di kantor atau institusinya, selain karena kapabilitasnya, tapi yang paling utama bisa jadi adalah karena siapa dirinya yang sebenarnya,Makin tinggi kepercayaan yang disematkan, makin tinggi harapan dan tanggung jawab pada orang tersebut. 

2. Jadi landasan konsistensi hubungan

Tak ada orang mau berbisnis dengan pihak lain, yang suka mengobral janji. Hari ini bilang iya dibayar, besok molor lagi. Begitu terus, hingga ujung-ujungnya rusak kepercayaan karena janji di atas ingkar. Demikian juga hubungan percintaan, hubungan rumah tangga, hubungan pertemanan, hingga hubungan -hubungan lainnya. Putus nyambungnya jalinan, bila di kepoin sebab musabanya, bisa jadi karena janji yang tak sesuai harapan. 

3.Dikenal sebagai orang yang menyatu hati dan mulutnya

Di mulut manusia ada lidah. Meski kecil, fungsinya luar biasa. Bisa sebagai indra pengecap, dapat pula sebagai penyambung hati. Dalam hal bikin janji atau perjanjian, pastikan dulu apa yang terucap dari lidah, adalah apa yang disadari di dalam hati. Karena setelah perjanjian dibuat dengan orang lain atau pihak tertentu, yang dinanti adalah komitmen merealisasikan. Dan tak ada tindakan dalam komitmen, bila itu tak berasal dari kesadaran di dalam hati.

Jadi sembari ngopi, hirup aroma khasnya. Seruput dan sesaplah pelan pelan. Ingatlah semua janji yang pernah dibuat. Lihat  WA nya, cek inbox nya.  Adakah janji dan kesepakatan yang pernah dibuat namun belum terealisasi juga. 

Janji dengan klien dan rekan bisnis

Janji pada  pasangan dan anak -anak

janji dengan para sahabat

Janji pada atasan dan manajemen

Janji dengan warga 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun