Besok aku telpon ya
Besok aku bayar ya
Besok aku bangun kalo pilih aku
Lidah memang tak bertulang. Hari ini bilang iya, besok realita dan tindakan berbeda. Sekarang melambungkan harapan, nanti malah menjatuhkannya patah berkeping.Begitulah soal janji berjanji. Mudah terucap dari mulut, susah terealisasi dalam perilaku.Â
Kata janji dalam KBBI memiliki beberapa arti. Pertama adalah ucapan yang menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat (seperti hendak memberi, menolong, datang, bertemu). Arti lainnya persetujuan antara dua pihak (masing-masing menyatakan kesediaan dan kesanggupan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu). Ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi atau ditepati.
Umumnya janji dibuat minimal antara dua orang,Misal sepasang laki laki dan perempuan, yang kini berpacaran dan berjanji akan terus sampai ke jenjang pernikahan. Contoh lain janji anak pada orang tua, janji manajer pada direktur, janji staf pada atasan langsungnya, janji guru pada murid, dan perjanjian mengikat lainnya di antara mereka.Â
Dengan makna sama, janji atau perjanjian juga bisa dbuat antara seseorang dengan sekelompok orang tertentu, dengan tujuan dan konteks yang berbeda. Misal janji para calon kepala daerah atau kepala negara, pada kelompok masyarakat dalam wilayah otoritasnya, akan merealisasikan sejumlah visi dan misi andai dipilih oleh warga. Contoh lain adalah janji pejabat publik sehubungan tugas dan tanggung jawab nya.Â
Seberapa Pentingnya Janji atau Berjanji?Â
Manusia adalah ciptaan paling sempurna, Diberi sejumlah indra dan dilengkapi akal, pikiran dan perasaan.Dengan begitu,mudah baginya untuk membuat janji dan merealisasi sesuai kapasitas. Terlalu banyak jangan. Terlalu sedikit juga jangann. Yang sedang sedang saja. Eiitss...itu lirik lagu dangdut kakak. Iya sih, tapi lirik itu banyak benarnya bila diterapkan
Bicara soal janji, itu satu kata dengan banyak cerita. Mungkin itu sebabnya dibalik kata janji, ada beraneka kisah di masa lalu dan masa kini dengan akhir beragam. Bisa berakhir tragedi atau kah bahagia. Ada suka dan sedih. Ada benci dan cinta. Â Ada hitam dan putih. Ada air mata dan tawa . Semua terajut . Dalam lika liku yang tak laku laku. Itulah warna warni janji dalam hidup manusia.Â
Apa saja yang menarik dari janji?Â
1. Mengikat kamu dan saya, mengikat kita dan mereka
Jangan berjanji bila tak saling mengikat. Bila ingin bebas dari konsekuensi perjanjian, berjanjilah pada diri sendiri. Jangan dengan orang lain atau pihak yang berbeda. Karena isi dan materi perjanjian antara dua orang atau dua pihak, akan mengikat dia dan mengikat kamu. Ikatan diantara mereka akan semakin kuat atau semakin renggang, tergantung pada komitmen terhadap perjanjian.Â