Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gara-gara Perjalanan ke Luar Pulau, NTB Tambah 8 Orang Positif Covid-19 Hari Ini

18 April 2020   02:35 Diperbarui: 18 April 2020   11:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:koran NTB_Danrem 162 ntb ajak peserta itjima Gowa asal ntb agar memeriksakan diri

Apa saja yang diabaikan, cepat atau lambat hasilnya akan terlihat

Hidup adalah pilihan. Hasil dari keputusan dan tindakan. Ada proses dan waktu yang dilewati. Menjadikannya seperti sekarang. Dan bila hari ini, korban positip di NTB bertambah delapan orang , apakah itu hasil dari pilihan pergi keluar daerah di masa pandemi corona? Bisa iya bisa tidak. Sukar untuk menjawabnya. 

Namun bila menyimak press release sekretariat daerah Pemprov NTB hari ini,sedikit terkuak penyebabnya. Dari 8 orang tambahan positif, terdiri dari 4 orang pernah melakukan perjalanan ke sebuah daerah klaster di Jawa Barat. Sisanya yang lain adalah mereka yang pernah mengikuti tablik akbar di Gowa Sulawesi . Lengkap sudah. 

Ibarat membawa buah tangan sebagai hasil  jalan -jalan ke luar daerah, tanpa disadari virus Covid-19 dapat bermetaforsis bak sebuah oleh -oleh dari traveling ke luar pulau. Bedanya buah tangan yang sebenarnya itu umumnya dicari, dibeli dan dibungkus. Oleh -oleh Corona tak dicari tak dbeli namun menyusup sendiri. Memilih inang dan menetap. 

Corona tak bergerak namun mengambil keuntungan dari pergerakan manusia. Dia tak terisolasi namun membuat mahkluk huniannya diisolasikan. Ibarat bilangan, dia mungkin tunggal, namun manusia membuatnya menjadi ganda, bahkan boleh jadi tak terhingga. 

Membentuk jaringan. Bukan multi level marketing, tapi multi level carrier alias pembawa. Dan manakala jaringan itu  'dimatikan' ternyata akarnya sudah membentuk jejaring baru. Butuh perjuangan ekstra tuk menghentikannya. 

Akumulasi jumlah korban di NTB per hari ini sudah lebih dari 50 pasien. Sedikit mengkuatirkan memang. Lantaran beberapa propinsi lain di tanah air yang jumlah warganya mungkin lebih banyak,  malah total yang terpapar jauh lebih sedikit. 

Ada sih yang lebih banyak dan lebh parah, tapi bukan itu acuannya. Yang ditakutkan adalah kenaikan jumlah korban tak sepadan dengan fasilitas layanan, kapasiitas ruangan  dan perlengkapan keselamatan di rumah sakit lokal yang ditunjuk oleh pemerintah provinsi. 

Pasien Corona membutuhkan masa pemulihan, masa tunggu selama proses test swab, dan masa isolasi rata -rata lebih dari 10 hari. Bandingkan menunggu minimal 10 hari untuk melihat satu orang korban positip di daerah sampai menjadi sembuh. Padahal dalam 10 hari proses kesembuhan itu, bisa setiap hari ada saja korban -korban baru sebagai pendatang baru di ruang isolasi. Itulah yang menbuat mengapa yang terpapar sangat banyak padahal yang sembuh bisa sepersepuluh atau seperduabelasnya. 

'Oleh -Oleh' Traveling ke Luar , Yang Dipesan Lain Yang Terbawa Lain

Himbauan pemerintah pusat lewat pemerintah provinsi, kota dan kabupaten, agar warganya membatasi atau meniadakan kunjungan ke luar daerah bila tak penting -penting amat, acap kali malah diabaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun