Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dealova dan Suara 'Wanita' Bersenandung di Kantor

7 Februari 2020   10:38 Diperbarui: 30 Mei 2020   12:31 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: gamedev_horrorcrunchulator

Lokasi pertemuan bisa di rumah salah satu anggota atau di cafe atau tempat nongkrong (sambil ngopi) yang bertebaran di Kota Denpasar. Ngga harus formal - formal bangett. Menyesuaikan dengan dunia anak muda. Bila skalanya agak besar dan mengundang lebih banyak peserta, bisa di adakan di tempat yang lebih luas. Untuk Bali, tidaklah sulit mencari tempat dan lokasinya. Outdoor atau indoor, Bali punya banyak stok tempat yang indah dan menyesuaikan dengan kebutuhan. 

Kembali ke hari-hari awal di Sumbawa, praktis saya tidak lagi melakukan seperti itu di luar kerja. Yang saya tahu dan kenal hanyalah rekan-rekan kerja di kantor dan perkenalan dengan jemaat (orang-orang gereja) tempat saya beribadah di Sumbawa. Jangan bandingkan jemaat di Sumbawa dengan jemaat di Bali yang jumlahnya bisa lebih banyak lantaran adanya para perantau, para mahasiswa atau para profesional yang bertugas di Pulau Dewata dan beribadah di gereja lokal di sana. 

Di sini jumlahnya sedikit kadang tidak sampai 100 orang, 60 orang pun jarang. Itupun anak mudanya atau dewasa muda yang umurnya sepantaran saya di tahun itu (2012) hanya satu dua. Di luar itu (kantor dan gereja),  tidak ada komunitas seperti di Bali,dimana ada sekumpulan anak muda yang punya kesamaan ide dan misi untuk melakukan seperti yang di jalani di Bali. 

Otomatis waktu saya lebih banyak di kantor. Berkutat dengan pekerjaan karena beban kerja jauh besar atau yang harus dikerjakan jauh banyak dibandingkan sebelumnya. Lagipula tahun segitu,saya belum kenal Kompasiana,belum ada pengalihan refreshing di luar rutinitas kantor untuk nulis di K...hehe:)

Dealova dan Mahkluk Halus Wanita Ikut Bernyanyi

Kejadian di April 2012.....

Tanggung jawab baru, jauh dari keluarga dan tinggal sendiri. Ketiga hal itu membuat saya lebih banyak menghabiskan waktu di kantor. Bila jam 5 sore, rekan -rekan sudah pulang, saya masih membereskan dan menyelesaikan pekerjaan di kantor. Dicicil agar besok tidak dikerjakan lagi. Memeriksa email masuk,membalasnya , melihat kebijakan dan aturan baru berhubungan dengan OJK atau memeriksa pengajuan kredit dari anak-anak marketing di dalam team (divisi saya). 

Kadang juga di jam -jam segitu (jam 6 hingga jam 8 malam), masih ada saja nasabah yang bertanya lewat BB (black berry ngetrend ya di tahun 2012) soal pengajuan kredit atau dari para SPG yang minta solusi : Pak,nasabah maunya angsuran segini bisa ngga?

Melihat saya masih di kantor jam segitu, kedua staf saya, keduanya laki -laki, namanya Suri dan Akbar, datang menemani saya. Mereka masih freshgraduate kala itu karena saya juga yang melakukan interviuw terhadap keduanya saat mengajukan lamaran. 

Dua minggu sebelumnya, pada 06 Maret 2012, saya sudah menerima mereka sebagai bagian dalam team. Rumah mereka tidak jauh dari kantor. Motivasi mereka sekalian bisa mengerjakan dan mengisi aplikasi berkas nasabah yang sudah disurvey tadi siang. Bila ada yang tidak dimengerti,dapat bertanya langsung ke saya. 

Waktu menujukkan pukul 19.30 Wita. Duduklah kami bertiga di meja panjang. Sebutan meja panjang adalah istilah rekan-rekan di kantor untuk sebuah meja panjang berbentuk persegi dan berada di ruangan dalam, yang biasanya akan dipakai oleh karyawan bagian Credit Relation untuk mengerjakan dan mengisi aplikasi kredit dalam map mereka. Dari ruang depan, meja panjang memang tidak terlihat karena biasanya penempatannya di bagian dalam,agak terpisah namun dibatasi dinding partisi setinggi 140 cm dengan ruang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun