Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Pengalaman Kehilangan Dompet dan Tips nya

3 Juni 2019   22:18 Diperbarui: 7 Desember 2020   19:31 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:zonakulitasli.com

Menulis tidak hanya untuk berbagi,tapi juga untuk mengingatkan bahwa kita pernah ada di sana,di suatu waktu dalam hidup kita. Karena hidup adalah belajar, jadi belajarlah dari proses dan pengalaman yang dilewati.

Pernah alami kehilangan dompet? Campur aduk ya rasanya...hehe. Berasa permen nano -- nano, manis asam asin rame rasanya di pikiran. Sudah pasti kalut, bingung dan kuatir. Kalau itu dompet pulsa, mungkin ngga seberapa ya. Kan tinggal ngisi lagi.

Andai itu dompet kosong, dalam artian benar -- benar kosong tanpa berisi surat -- surat dan kartu penting lainnya, ya dibiarin aja dah. Mungkin sudah waktunya buat ganti dompet. Sebaliknya bila dompet itu berisi banyak dokumen yang penting, suka tidak suka, mau tidak mau, akan membuat kita panik.

Bagaimana Ceritanya Kok Bisa Hilang?
Awal Bulan Desember tahun lalu, saya dapat undangan dari Divisi Komunikasi di kantor pusat untuk mengikuti pelatihan jurnalistik di Jakarta. Mengikuti tren penulisan di blog yang kian berkembang di jaman now dan didukung perkembangan aplikasi komunikasi di smart phone, divisi komunikasi menggagas komunitas journalism bagi karyawan.

Bila ada event di internal cabang atau kegiatan di daerah yang melibatkan partispasi cabang dengan para stakeholder di daerah, nah si karyawan yang nyambi sebagai "wartawan" ini bisa meliput  dan menuangkan tulisannya di media internal perusahaan. Bukan merupakan sebuah keharusan,jadi tidak semua kantor cabang dari Aceh sampai Papua itu ada.Lebih kepada mewadahi bagi yang berminat di dunia tulis-menulis. Boleh jadi saya adalah salah satunya. By the way, pekerjaan dan job description sesuai jabatan itu tetap yang utama ya...hehe.

Email pemberitahuannya sudah dikirimkan satu bulan sebelumnya. Rasa senang dalam hati oleh sebab sudah lama tidak pernah ke sana. Tiket pulang -- pergi dibayarin kantor, dapat ilmu yang berguna pula. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustai:) Dalam hati, andai ikut pelatihan seperti ini dengan biaya sendiri, mungkin besar anggaran pribadi. 

Training dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2018. Meski cuma sehari, namun dari jadwal yang dikirimkan via email, acaranya akan padat karena banyak materi dan praktek. Mulai jam 08.00 WIB sampai 20.00 wib. Sayang bila tidak ikut karena trainernya adalah para suhu jurnalis berpengalaman yang berasal dari koran nasional dan inflight magazine yang hasil karyanya mungkin sudah sering kita baca. Termasuk tulisan -tulisan mereka di laman kompasiana ini:)


Demi mengejar pesawat pagi dari Lombok ke Jakarta, saya naik travel dari Sumbawa ke Lombok.  Tujuannya agar sebelum jam 12.00 wib, sudah sampai di Jakarta. Punya waktu lebih banyak untuk jalan -- jalan sehari sebelum training . Karena satu hari setelah training di tanggal 04 Desember  2018 itu, jam enam pagi sudah harus ke Bandara Soeta untuk balik ke Sumbawa. Perjalanan dinas dibiayai kantor ada enak dan ngga enaknya. Enaknya ngga keluar dana pribadi. Ngga enaknya, sudah ditentukan memang jam keberangkatan dan kepulangan. Tinggal kita yang menyesuaikan. Tapi bila dibandingkan enak dan ngga enaknya, masih lebih banyak enaknya...hehe#

Travel dari Sumbawa ke Lombok jaraknya enam jam perjalanan. Berangkat jam sembilan malam. Empat jam di darat, dua jam di laut menyeberangi Selat Alas. Jadi dari Sumbawa ke Jakarta, berasa paket lengkap. Darat, laut, udara, semua sensasi dirasakan. Ada sih penerbangan dari Sumbawa ke Lombok, namun bila naik pesawat pagi jam tujuh,tidak bisa mengejar pesawat yang dari Lombok ke Jakarta jam tujuh pagi. Jadwal berikut dari Lombok ke Jakarta adanya di atas jam 12.00 wita #Walah...hehe. 

Travel  sampai di Bandara Lombok jam empat pagi. Setelah beristirahat sebentar, saya akhirnya naik Citilink dan tiba di Bandara Halim sebelum jam dua belas siang . Ini pertama kali turun di bandara  yang dulunya bernama Lapangan Terbang Cililitan. Ternyata ngga seluas Bandara Soeta ya. Sesampai diluar, agak bingung dikit. Celingak  celinguk.

Di seberang jalan, ada Dunkin Donuts. Saya melintas ke sana untuk beristirahat sebentar. Memesan segelas orange jus dan dua potong donat. Sembari duduk, saya mencari info via google map jarak dari bandara ke Hotel Dreamtel di Jalan Johar dekat Monas, tempat kami akan menginap. Ternyata tidak sampai satu jam menggunakan Grab.

Namun lewat tayangan TV , saya baru tahu kalau ada demo reuni 212 di Monas pada tanggal  02 Desember 2018 lalu  sehingga arah kendaraan tujuan ke sana diblokir atau dialihkan. Mbak pelayan yang  membantu memesan grab dari Bandara Halim menginfokan bahwa sang sopir ngga berani lewat sana  dan meminta menunggu satu atau dua jam lagi, agak siangan lagi setelah bubar pendemo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun