Mohon tunggu...
Adllyn RizkyRaisha
Adllyn RizkyRaisha Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Tahun 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sadari Perilaku Catcalling pada Ruang Publik

17 Juni 2021   10:37 Diperbarui: 17 Juni 2021   10:41 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak kegiatan yang secara tidak sadar telah kita lakukan dalam ruang publik. Kegiatan tersebut tidak hanya kegiatan yang positif, tetapi juga kegiatan negatif. Ruang publik memang memiliki arti yang luas. Dengan adanya ruang yang diberikan oleh publik maka secara tidak sadar akan menimbulkan kominukasi. Kegiatan komunikasi terjadi apabila terdapat dua arah komunikasi pada kedua belah pihak. Setelah komunikasi terjadi maka kedua belah pihak akan mendapatkan sebuah informasi.

Sangat disayangkan kegiatan komunikasi terkadang dilakukan tidak pada fungsinya. Hal ini karena komunikasi yang dilakukan hanya satu arah atau hanya satu pihak saja. Sehingga akan menyebabkan komunikasi menjadi tidak nyaman dan tidak menarik. Selain itu secara tidak sadar komunikasi itu kan menjadi sebuah kriminalitas. Bagaimana bisa komunikasi bisa menjadi sebuah kriminalitas ? mari simak penjelasan berikut.

Kriminalitas bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Berbagai kegiatan kriminalitas terjadi setiap harinya tanpa kita sadari dalam ruang publik. Salah satu contohnya adalah pelecehan seksual. Ruang publik merupakan sasaran empuk untuk pelaku melakukan pelecehan seksual. Kegiatan ini tidak hanya dapat dilakukan secara fisik tetapi juga secara verbal. Kegiatan ini biasa dinamakan dengan istilah catcalling. Istilah catcalling sudah tidak asing didengar oleh telinga kita, terutama pada kota-kota besar. Saat ini perilaku tersebut sudah berkembang dan menjadi sebuah fenomena di ruang publik. Catcalling adalah tindakan yang dilakukan perorangan atau bergrombol dengan melontarkan perkataan kasar kepada lawan jenis. Kegiatan ini dapat berupa siulan, sapaan, atau bahkan komentar yang bersifat menggoda. Catcalling bahkan dapat menurunkan martabat dan harkat korban. Kegiatan ini bisa terjadi oleh siapa saja tidak hanya pada wanita tetapi dapat juga terjadi pada laki-laki. Kegiatan catcalling masih sering dianggap hal yang ringan karena tidak ada kerugian fisik, tetapi hal ini tetaplah bentuk pelecehan seksual meskipun dilakukan dalam bentuk verbal.

Kegiatan pelecehan secara verbal ini biasanya terjadi pada wanita tetapi tidak jarang kegiatan ini terjadi pada laki-laki. Perbedaan kegiatan catcalling yang terjadi pada laki-laki dan wanita hanya terdapat pada perbedaan lokasi. Wanita biasanya merasakan catcalling pada ruang publik, sedangkan laki-laki biasanya merasakanya pada dunia virtual (sosial media). Ketika seseorang terus menerus dilecehkan di tempat umum, hal tersebut dapat berdampak pada psikis korban. Bukan hanya pada psikis korban tetapi juga beberapa aspek kehidupan korban. Penyebab lain adalah pakaian yang digunakan oleh wanita atau laki-laki tersebut dirasa kurang pantas. Korban wanita kerap kali menyalahkan diri sendiri dan mengalami penurunan tingkat percaya diri atas apa yang telah terjadi. Sedangkan pada laki-laki banyak yang beranggapan bahwa perilaku catcalling sebagai bentuk pujian terhadap dirinya, walaupun terkadang terdapat orang yang tidak menerima perilaku catcalling.

  • Bentuk perilaku catcalling yang sering terjadi

Meski banyak yang mengatakan bahwa catcalling adalah bentuk pujian, namun faktanya banyak perempuan yang merasa tidak aman dengan hal tersebut. Pada sudut pandang psikoligi wujud pelecehan seksual secara verbal dilakukan dengan wujud ucapan/perkataan yang yang ditujukan pada orang lain dan mengaruh pada konotasi negatif.

Berdasarkan jurnal yang berjudul "PENGARUH KOMUNIKASI VERBAL CATCALLING TERHADAP RASA TAKUT PEREMPUAN DI RUANG PUBLIK (Studi Pada Siswi SMA Swasta Al Kautsar Bandarlampung)" menjelaskan pelecehan dapat berwujud sebagai berikut:

  1. Bercandaan

Menggoda lawan jenis atau sejenis dengan niat sebuah candaan. Mengajukan pertanyaan seputar seksual dalam diskusi atau obrolan yang sedang tidak membahas seksualitas.

  1. Bersiul

Melakukan siulan kecil kepada lawan jenis atau sesama jenis. Hal ini merupakan sebuah pelecehan seksual. kegiatan ini sering terjadi sehingga membuat orang yang dituju merasa tidak nyaman.

  1. Menyampaikan keinginan

Menyampaikan keinginan dalam kegiatan catcalling bukanlah merujuk pada hal yang positif, melainkan merujuk pada hal negatif. Menyampaikan keinginan pada orang yang tidak dikenal secara seksual merupakn hal yang tidak sopan. Karena dapat menggangu kenyamanan seseorang.

  1. Berkomentar atau mengkritik

Mengomentari bentuk fisik seseorang dan mengarah pada bagian-bagian seksual. Contohnya membicarakan bentuk lekuk tubuh seorang perempuan atau ukuran alat kelamin laki-laki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun