Kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi - Mahasiswa Universitas Indonesia menjalankan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik tahun ajaran 2021/2022. Universitas Pendidikan Indonesia membagi menjadi 149 kelompok Besar KKN Tematik dengan mengusung teman Desa Tanpa Kemiskinan, Desa Tanpa Kelaparan, Desa Sehat dan Sejatera, Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi, Desa Kawasan Pemukiman Aman dan Nyaman, Desa Pendidikan Sepanjang Hayat, Pendidikan Desa Berkualitas, Desa Partisipasi Perempuan, Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata, Desa Insfrastruktur dan Inovasi Sesuai Kebutuhan, Desa Tanpa Kesenjangan ,Konsumsi dan Produksi Desa Berenergi Bersih dan Terbarukan, Desa Tanggap Perubahan Iklim, Desa Peduli Lingkungan Laut, Desa Peduli Lingkungan Darat, Desa Berjejaring, Desa Damai keadilan, Kelembagaan Desa Dinamis yang disebarkan di berbagai wilayah salah satunya Kota Cimahi.
Terdapat 5 Kelompok Besar KKN di Kota Cimahi yang nantinya kelompok besar tersebut dipecah kembali menjadi kelompok kecil yang disebarkan ke tiap kelurahan di Kota Cimahi. Kelurahan Cigugur Tengah merupakan salah satu kelurahan yang dijadikan lokasi KKN Â di Kota Cimahi yang dipilih oleh kelompok 85 dengan mengusung tema "Desa Tanpa Kemiskinan". Sebelum kami melaksanakan kegiatan KKN Tematik 2021/2022, kami melakukan perizinan terlebih dahulu ke kelurahan untuk mendapatakan lokasi (RW/RT) KKN dan juga perizinan ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KesBangPol).
Pada hari Senin, 19 Juli 2022 seluruh Mahasiswa yang melaksanakan KKN di Kelurahan Cigugur Tengah bertemu dalam forum peresmian penerimaan kegiatan KKN bersama Kepala Lurah Cigugur Tengah. Pada Forum tersebut Kepala Lurah, Bapak Rusli juga memberikan informasi mengenai RW di kel. cigugur tengah yang sekiranya sesuai dengan tema kelompok dan kelompok 85 mendapatkan lokasi KKN di RW 14.
Kelompok 85 sebelum mengeluarkan program untuk kegiatan KKN melalukan survey terlebih dahulu ke wilayah RW 14 dengan bertemu Bapak RW, Pa Agus, dan Beberapa Ibu Kader (PKK). Dari hasil pertemuan tersebut, kami mendapatakan permasalahan yang sekiranya sesuai dengan tema kami. Permasalah yang diangkat ialah kurangnya pemahaman masyarakat di RW 14 mengenai bantuan yang telah diberika Pemerintah berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Masyarakat bercerita bahwa alur dari pembuatan KIP yang tidak jelas (abu- abu). Oleh karena itu, kami kelompok 85 membuat program dengan judul "Sosialisasi Alur Pembuatan KIP, KIS, DTKS di RW 14".Â
Kelompok 85 mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum melakukan sosialisi dengan pergi ke Kelurahan Cigugur Tengah, ke Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Cimahi, dan Sekolah. Tujuan kami mengunjungi tempat berikut untuk mengetahui alur dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang akurat. Dari penemuan kami dan hasil wawancara dengan Kang Luthfi Aulia Saleh yang betugas di Pusat Kesejaterahan Sosial Kelurahan Cugugur Tengah, bahwa untuk mendaptkan KIP, KIS harus diterdaftar di Data Terpadu Kesejaterahan Sosial (DTKS).Â
Dalam sosialisasi yang kami jalankan di RW 14, kami mendatangkan Kang Luthfi Aulia Saleh sebagai narasumber untuk menjelaskan materi hasil temuan kami. Kami juga memberikan poster yang berisikan tentang alur pembuatan KIP, DTKS dan Surat Keterangan Tidak Mampu) SKTM. Supaya kami mengetahui apakah sosialisasi ini membantu masyarakat RW 14, kami memberikan pre-test dan post-test sebagai tolak ukur. Dengan begitu, kami berharap agar program ini dapat membantu masyarakat RW 14.
