Mohon tunggu...
Adlan Daie
Adlan Daie Mohon Tunggu... Analis Politik Sosial Keagamaan

Analis Politik Sosial Keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Pelantikan Pengurus Konfederasi Sarbumusi Indramayu, Momentum Titik Bangkit Advokasi Perburuhan

18 Juli 2025   10:04 Diperbarui: 18 Juli 2025   10:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : H. Adlan Daie

Penasehat DPC Konfederasi Sarbumusi kab Indramayu 2025 - 2030. 

Peta demografi sosial Indramayu dalam temuan survey "Cesda"(Centre Off Statistics And Data Analysis) dan data BPS 2024 relevan untuk sebuah refleksi advokatif dalam momentum pelantikan Pengurus Konfederasi SARBUMUSI (Sarikat Buruh Muslimin Indonesia) cabang kab Indramayu (Ahad 20/7/2025).

Konfederasi Sarbumusi kab Indramayu sebagai sayap organik tunggal, yakni satu satunya Badan Otonom resmi NU di sektor perburuhan harus sedikit "lebih nakal" (baca : "progresif") dalam aktualisasi prinsip prinsip NU tentang "tawashut wal i'tidal", prinsip keadilan proporsional dalam advokasi perburuhan.

Konfederasi Sarbumusi kab Indramayu sebagai mandataris tunggal NU di sektor perburuhan harus menjadi titik simpul penghubung advokatif kepentingan "tripartit" (Pemerintah, Pengusaha dan Buruh) dalam proporsi berkeadilan. Posisi negosiatif buruh tidak boleh selalu tak berdaya tanpa advokasi.

Data survey "Cesda" ( Periode 2 Juni 2025) tentang 100 hari tingkat kepuasan publik terhadap Bupati Indramayu - rakyat indramayu menghendaki agar Bupati sungguh sungguh beberes Indramayu secara urutan paling "mendesak" adalah soal "kemiskinan", diikuti lapangan pekerjaan dan perbaikan infrastruktur yang rusak.

Temuan data survey di atas relevan dengan data kemiskinan Indramayu hingga akhir 2024 berdasarkan data BPS sebesar 11, 93%, di atas rata rata Nasional (7,8%) dan di atas rata rata Jawa Barat (8,2%), bahkan Indramayu dalam posisi tertinggi tingkat kemiskinan di Jawa Barat.

Angka kemiskinan 11,93% ekuevalen atau setara dengan 215 ribu orang dari total populasi penduduk Indramayu sebesar 1,9 juta jiwa. Artinya 215 ribu warga Indramayu berdasarkan standart BPS hanya berpenghasilan di bawah 20 ribu/sehari, setara harga segelas kopi di sebuah kafe di Indramayu. 

Angka 215 ribu jika mereka "voters aktif" hampir setara dengan 12 - 13 kursi DPRD, sulit ditemukan stadion di Indramayu sanggup menampung jumlah mereka. Jika diangkut dengan bus membutuhkan 5300 bus besar, berjejer sepanjang Pantura dari Widasari hingga jembatan Sewo, Sukra.

Jumlah angkatan kerja di Indramayu (BPS - Agustus 2024) sebesar 929 ribu orang dan 263 ribu (28,6%) di antaranya adalah "pekerja formal", yaitu ASN, PPPK, pekerja pabrik dll - penerima gaji formal bulanan. Sisanya "buruh lepas" sebesar 500 ribuan orang, tanpa gaji bulanan, tanpa proteksi BPJS plus "pengangguran terbuka" (6,2%). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun