Mohon tunggu...
ADIYANA ADAM
ADIYANA ADAM Mohon Tunggu... Editor - Dosen IAIN Ternate

Dosen IAIN Ternate,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Era Milenial Vs Era Kolonial

26 Januari 2021   06:17 Diperbarui: 26 Januari 2021   06:49 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
thewordscollective.com

Oleh : Adiyana Adam

Akhir- akhir ini, dunia kampus  banyak  diributkan dengan penulisan artikel ilmiah. Bagi seorang dosen, penulisan artikel ilmiah adalah wajib hukumnya jika mau beralih ke jabatan fungsional yang lebih tinggi sementara untuk mendapatkan pengakuan atas sebuah  jurnal ilmiah  yang menjadi eksistensi seorang dosen  di bidang penelitian adalah bukan perkara yang mudah, apa lagi jika dia seorang dosen senior yang kurang menguasai  penggunaan administarsi secara digital,  berbeda dengan dosen muda, yang cepat beradaptasi dengan berbagai perangkat aplikasi  baru.

Umumnya dosen senior yang sudah merasa berada di titik puncak dan beranggapan  bahwa sudah saatnya menikmati perjuangan, Faktor keluarga yang sudah stabil dari segi keuangan dan posisi pencapaian  sudah mendapatkan yang utama menjadi alasan untuk tidak lagi peduli dan beradaptasi dengan  perkembangan era digital. Padahal seharusnya dia sadar bahwa hidup dijaman yang berbeda akan berhadapan dengan tantangan dan tuntutan yang berbeda pula

Pada saat sekarang ini,  peran kampus mulai  bergeser dari kampus pengajaran ke kampus penelitian dalam hal pengembangan lembaga artinya keseluruhan kegiatan pengajaran bermuara ke penelitian. Sesuai dengan tuntutan tri dharma perguruan tinggi,  maka seorang dosen tidak hanya melakukan aktivitas pendidikan pengajaran tetapi juga melakukan aktivitas penelitian publikasi ilmiah dan juga pengabdian kepada masyarakat. Publikasi yang dimaksud adalah publiaksi  dijurnal ilmiah yang  terindeks scopus atau Web Of Science ( WOS). Karya Ilmiah  dosen yang di terbitkan  pada jurnal internasional  akan mendapat pengakuan,   ini juga merupakan  salah satu tagihan akreditasi institusi,

Untuk mencapai publikasi ilmiah  yang terindeks scopus atau WOS, tentunya peningkatan kualitas tulisan harus benar-benar efektif karena inilah yang menjadi indicator utama, artikel ilmiah yang baik harus terhindar dari kesalahan sekecil apapun. Kualitas penulisan artikel ilmiahyang baik  juga dapat di lihat dari novelty  atau unsur kebaharuan, ini pula yang membedakan antara  penelitian kita dengan yang lain dan akan   memiki nilai kontribusi bagi keilmuan maupun bagi kehidupan

Penulis  juga harus menguasai penggunaan aplikasi manajemen referensi. Apliaksi Manajemen referensi seperti mendeley ,  Zetero, reffwork dll , digunakan untuk  menghimpun data rujukan , data yang dirujuk  harus benar-benar akurat dan terbaru , dari data inilah  informasi yang tidak beraturan  akan di kelola menjadi suatu pengetahun yang sistimatis dan pada akhirnya akan  memperkuat  substansi jurnal  , dengan menggukanan  aplikasi manajemen referensi naskah jurnal ilmiah  akan terhindar dari  unsur plagiasi  maupun similarity. .

Naskah jurnal ilmiah  juga harus mengikuti template jurnal yang dituju, hal ini dikarenakan setiap lembaga submit jurnal memilki kriteria penulisan jurnal yang berbeda, maka dari itu adanya template jurnal  untuk menyesuaikan susunan penulisan yang diingikan oleh lembaga tersebut. Template jurnal atau gaya selingkung dan tingkat kemiripan isi jurnal menjadi alat  ukur  apakah sebuah jurnal nantinya diterima atau ditolak oleh editor.

Jika semua yang persyaratan di atas telah terpenuhi, maka naskah publikasi ilmiah  akan diterima pada jurnal yang kita tuju, jurnal ilmiah akan diakses, diindeks dan disebarluaskan. Dari keseluruhan rangkain penulisan publikasi ilmiah di atas menuntut kita agar menguasai teknologi digital, metode konvensional yang sering digunakan  harus segera dialihkan ke metode digital. 

Penguasaan tehnologi digital tidak tergantung dari zaman pengguna itu dilahirkan  apakah pengguna tersebut terlahir pada  era Kolonial ataukah  terlahir pada era milineal , akan tetapi penggunaan metode digital tergantung pada siapa  yang menguasainya. Bukankah lebih baik jika terlahir di era kolonial tetapi menguasai tehnologi pada era milenial?

Pada akhir tulisan ini sedikit saya mengutip  kata-kata quetos dari seorang jurnalis muda yang handal teman sekaligus guru  saya yaitu Dr .Aditya Halim perdana Kusuma  :

"Wawasan ditentukan dari  apa yang  dibaca dan tulisan ditentukan dari seberapa yang dibaca".

Ternate, Januari 2021

Penulis

Adiyana Adam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun