Mohon tunggu...
Aditya
Aditya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Sosiologi

Mengharap semua orang senang dengan pikiranmu adalah utopis. Keberagaman pikiran adalah keniscayaan yang indah.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Menilik Riwayat Harkitnas

20 Mei 2018   17:24 Diperbarui: 20 Mei 2018   18:02 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai semua, hari ini tanggal, 20 Mei 2018. Lalu? Artinya hari ini kita sedang memperingati Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS). Dan hari Senin besok seluruh instansi akan menggelar upacara bendera untuk memperingatinya. Nah biasanya banyak nih siswa yang bermalas-malasan untuk mengikuti upacara, tidak terkecuali mahasiswa, mungkin efek dari mobile legend yak jadi luntur rasa nasionalisme siswa dan mahasiswa.

Pada 2018 ini Harkitnas genap berusia 110 tahun, tentunya ini bukan umur yang muda lagi ya guys. Diusia nya yang sudah tua ini pemerintah mengangkat tema "Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkita Nasional Indonesia di Era Digital."

Harkitnas sendiri ditetapkan berdasarkan hari lahir organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 2018. Boedi Oetomo adalah pelopor perjuangan kemerdekaan bangsa tanpa menggunakan senjata dengan memberikan pendidikan kepada masyarakat Indonesia.

Hem, awal mulanya Harkitnas gimana sih?

Pada 1947, Belanda membonceng sekutu datang ke Indonesia. Lalu 1948, awalnya dinamakan Hari Kebangunan Nasional yang bertujuan agar rakyat Indonesia dapat bersatu. Peringatan dilakukan di Yogyakarta (Ibu Kota Indonesia saat itu) di istana kepresidenan (sekarang gedung agung).

Lalu tokoh Harkitnas siapa-siapa saja?

Tokoh Harkitnas yang sentral ialah yang pertama Dr. Soetomo, selaku pendiri organisasi Boedi Oetomo dan tokoh penyemangat warga Surabaya saat diminta menyerah oleh Inggris. Dan yang kedua, adalah Ir. Soekarno sang plokmator menetapkan Harkitnas sebagai upaya pemersatu bangsa untuk melawan Belanda.

Dan ada beberapa kota di Indonesia yang buat simbol Harkitnas, seperti di Solo tugu Kebangkitan Nasioanl, berbentuk seperti lilin, simbol api di puncak tugu memiliki arti perjuangan akan terus menyala sampai tercapainya kemerdekaan. Sedangkan di Jakarta Pusat, ada museum Kebangkitan Nasional yang berlokasi di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh No. 26.

Nah itu tadi pembahasan yang penulis sajikan mengenai Harkitnas, penulis berharap rasa Nasionalisme generasi muda benar-benar bangkit di Harkitnas kali ini.

Mohon tunggu...

Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun