Manajemen krisis dapat diartikan sebagai bentuk respon dan upaya dalam menyikapi serta memecahkan masalah dari krisis yang muncul melalui strategi manajemen krisis yang mungkin untuk dilakukan.
Peranan public relations dalam manajemen krisis untuk menjembatani komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat, menjabarkan misi perusahaan lewat company profile dan meluncurkan opini lewat public figure. Seorang public relations akan mendampingi proses penyampaian pesan yang dikirim atau disampaikan ke stakeholder.
Ada tiga aspek dalam manajemen krisis yaitu aspek mekanisme mulai dari perencanaan, penyelidikan dan pengidentifikasikan atau pengenalan terhadap gejala-gejala timbulnya suatu krisis. Lalu ada aspek dinamika yaitu manajemen krisis dalam humas melakukan koordinasi dalam pengendalian atau mencegah agar dampak negatif dari peristiwa krisis tersebut tidak meluas. Kemudian aspek menjaga hubungan yang baik dengan berbagai kalangan atau pubkik internal dan publik eksternal dengan tetap menatau berita-berita yang muncul di berbagai media massa, opini atau pendapat masyarakat.
Ada banyak kasus kasus manajemen krisis contohnya PHK masal via Zoom oleh CEO di Amerika Serikat, pramugari Siti Anggraeni yang meninggal dan 60 penumpang selamat, dan kasus tumpahan minyak Deep Water Horizon yang terjadi di Teluk Meksiko. Ada beberapa kesalahan dalam penanganan manajemen krisis seperti tidak melakukan audit yang ketat, tidak memiliki perencanaan, tidak ada rencana krisis, tidak ada simulasi krisis, komunikasi internal tidak efektif, komunikasi eksternal tidak efektif, memperlaukan media seperti musuh, mengabaiakn krisis, tidak berkomunikasi dengan publik serta tidak efektif dalam menggunakan pesan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI