Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ilusi Mobil Listrik - Apakah Benar Benar Ramah Lingkungan ?

28 Juli 2025   14:59 Diperbarui: 28 Juli 2025   14:59 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.carmudi.co.id/journal/pengertian-apa-itu-mobil-listrik-dan-jenis-jenisnya/

Saat ini, kita melihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan hidup semakin tinggi. Hal ini tidak lepas dari semakin meningkatkan SDM dan dari hari ke hari semakin paham bahwa ekosistem yang seimbang, merawat alam supaya tetap terjaga keasriannya akan memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup manusia.

Secara umum, masyarakat mulai sadar untuk menanam pohon dan merawat tanaman di pekarangan rumah. Meskipun belum maksimal, namun mulai ada kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Masyarakat mulai sadar akan dengan pola hidup sehat mulai dari makan makanan yang bergizi, rutin berolahraga dan rajin membersihkan diri.

Saat ini, fenomena back to nature pun mulai merambah sektor industri, seperti meminimalisir penggunaan listrik dan memanfaatkan semaksimal mungkin cahaya matahari sebagai penerang ruangan, membuat desain bangunan yang ramah lingkungan seperti memanfaatkan angin atau udara bersih sebagai pengganti pendingin ruangan atau ac. Teknologi terbaru untuk memproduksi listrik tanpa menggunakan energi tak tergantikan dan mengoptimalkan energi terbaharukan seperti menggunakan panel surya atau menggunakan angin/udara dan/atau air.

Namun demikian, sampai saat inipun teknologi pembangkit listrik dari energi terbaharukan saat ini, masih belum sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik yang bersumber dari minyak dan/atau batubara yang notabene adalah energi yang tidak dapat terbaharukan. Bahkan di beberapa negara menghasilkan listrik dari energi yang nilai resikonya sangat tinggi dan tidak terbaharukan yaitu memakai uranium ataupun plutonium, yang notabene sebagai bahan utama pembuat bom nuklir.

Beralih pembahasan kita ke fenomena lainnya yaitu inovasi mobil listrik yang sedang hits saat ini. Mobil listrik yang saat ini begitu booming diproduksi dan dipasarkan ini selalu mengedepankan bebas polusi, lebih bersih dan ramah lingkungan. Sebenarnya penulis sendiri masih bimbang dan ragu dengan efektivitas mobil listrik dalam mengurangi polusi dan ramah lingkungan. Jika kita melihat hanya parsial, claim tersebut bisa diterima dengan catatan. Dalam jangka pendek memang akan memberikan dampak positif sebagaimana claim diatas, namun ketika kita bicara jangka menengah dan pendek, masih terdapat dampak negatif yang cukup serius yaitu akan adanya sampah batteray mobil listrik yang susah untuk di daur ulang.

Permasalahan secara makro yang perlu diperhatikan adalah pada masalah bagaimana listrik itu diproduksi. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa listrik saat ini masih didominasi dihasilkan dengan bahan dasarnya adalah dari energi yang tidak terbaharukan seperti minyak bumi, batubara dan uranium. Secara otomatis, hanya memindahkan lokus polusi dari perkotaan ke sentra-sentra pembangkit listrik. Itu hanyalah kondisi zero sum game dimana ketika dikurangi di satu tempat, maka akan ada penggelembungan di tempat lain. Hal ini artinya niat utama untuk mengurangi polusi, keinginan back to nature dan ekonomi hijau ini tidak akan tercapai karena secara akumulasi polusi tetap sama jumlahnya hanya saja bergeser konsentrasinya. 

Efektivitas mobil listrik akan terasa apabila pusat-pusat pembangkit listrik telah dirubah dari yang berbahan dasar minyak bumi, batubara dan uranium (energi yang tidak dapat terbaharukan) menjadi yang bersumber dari sinar matahari, angin, atau aliran air. Apabila hal ini terjadi, sudah bisa dipastikan polusi dipastikan akan "terkoreksi", ramah lingkungan dan tinggal kita fikirkan bagaimana mengeliminasi sampah batteray yang susah untuk didaur ulang. 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun