Mohon tunggu...
Ahmad Aditya
Ahmad Aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga Yogayakarta Prodi Ilmu Komunikasi - NIM : 20107030063

Y

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Suka Duka menjadi Penjual di Online Marketplace

19 April 2021   10:58 Diperbarui: 19 April 2021   10:59 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa barang yang dijual di toko online

Di zaman modern ini, banyak sekali peluang kerja baru yang berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi. Beberapa diantaranya bahkan bisa dilakukan dari rumah saja. Kali ini saya mewawancarai seorang narasumber yang kebetulan teman saya sendiri yang menjadi penjual di online marketplace. Saya ingin mengetahui apa saja suka dan duka ketika menjadi penjual online atau apa saja hambatan ataupun kemudahan dalam menjalankan usaha tersebut.

Menjadi penjual online adalah salah satu pekerjaan pilihan yang bisa kita pilih saat ini. Apalagi di saat pandemi ini yang mengharuskan kita untuk mengurangi kontak dengan orang-orang di sekitar kita. Dengan menjadi penjual online, kita bisa memulai usaha hanya dengan modal pas-pasan. Hal itu bisa kita lakukan karena tidak harus memikirkan tempat berjualan ataupun karyawan yang menjaga toko. Jika kita ingin usaha berjualan makanan, kita juga bisa mendaftarkannya di salah satu aplikasi yang sudah menyediakan fitur jual makanan yang nantinya akan diambil dan diantar oleh ojek online. Jadi kita tidak harus memiliki rumah makan ataupun restoran yang dimana jelas bisa menghemat anggaran kita dalam membuka usaha.

Ketika ditanya mengenai kemudahan dalam membuat toko online, narasumber saya menjawab bahwa membuat toko online sangatlah mudah dan dengan modal yang tidak terlalu banyak.

"Membuat tokonya sangat mudah, kita tinggal mendaftar dan melakukan verifikasi diri agar toko kita terverifikasi. Modalnya juga tidak terlalu banyak, saya dulu memulai usaha dengan anggaran 4 juta. Alhamdulillah sudah berkembang pesat. Namun, kesulitannya adalah di bagian membangun reputasi toko. Bagi toko baru, hal itu adalah yang paling sulit untuk dilakukan." Jawab narasumber ketika ditanyai mengenai hal tersebut.

Narasumber menjelaskan bahwa dirinya menjual barang-barang yang ia dapatkan secara online juga dengan cara memaksimalkan promo ataupun dari flash sale yang harganya jauh lebih murah untuk kemudian dijual lagi di tokonya.

"Macem-macem yang saya jual. Tergantung barang apa yang kira-kira bisa dijual lagi. Seringnya hp, kadang juga elektronik lainnya. Kadang-kadang saya juga menjual kebutuhan sehari-hari." Jawab narasumber ketika ditanya mengenai barang apa saja yang dijual.

Ketika saya tanya mengenai biaya admin dalam setiap transaksinya berapa, narasumber menjelaskan bahwa biaya admin di setiap toko berbeda, tergantung fitur apa saja yang kita aktifkan. Ada yang satu persen, dua persen, ataupun tiga persen. Online marketplace yang berbeda juga memiliki kebijakan yang berbeda.

Untuk packingnya sendiri narasumber juga masih melakukannya sendirian. Untuk orderannya sendiri tidak menentu. Kadang bisa ramai kadang juga sepi. Jika sedang ada event di online marketplace tempatnya berjualan, baru biasanya orderan yang masuk sangat ramai.

Foto saya ketika membantu proses packing
Foto saya ketika membantu proses packing

Ketika saya tanyai mengenai duka atau kesusahan dalam menjalankan bisnis tersebut, narasumber saya menjawab bahwa kesulitannya terletak di bagian melayani konsumen yang tidak baik. Seringkali ada konsumen yang memberi rating bintang satu tanpa alasan yang jelas. Padahal dalam berjualan online, rating adalah salah satu hal yang paling berpengaruh untuk kepercayaan konsumen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun