Mohon tunggu...
Aditya Putra Dinata
Aditya Putra Dinata Mohon Tunggu... Jurnalis - Buruh Kata

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beban Berat Andritany Ardhiyasa

25 Agustus 2018   07:00 Diperbarui: 25 Agustus 2018   08:38 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(24/8/18) Tampaknya Timnas Sepak Bola Indonesia harus puas pulang tanpa medali dalam Asian Games 2018 ini. Pasalnya langkah Hansamu Yama dan kawan - kawan harus dihentikan Uni Emirat Arab lewat babak adu penalti yang menghasilkan skor akhir 3-4 untuk UAE.  

Perubahan lini belakang Indonesia tampaknya berubah ketika Andy Setyo tampil sebagai starting line up menemani Hansamu Yama yang kokoh di lini belakang. Namun tampaknya, hari buruk menimpa Andy Setyo yang memberikan hadiah penalti kepada UAE. Dengan kesempatan emas, Alamery Zayed menyarangkan bola di gawang Andritany. Skor 1 - 0 bertahan hingga akhir laga. 

Masuknya Septian David Maulana dan Saddil Ramdani yang dipercaya Luis Milla mampu memberikan tekanan yang besar bagi lini belakang UAE, beberapa kali timnas UAE kewalahan akibat kinerja dari para pemain tuan rumah.  8 menit selang turun minum, Beto yang kali ini menjadi predator mematikan langkah kiper UAE dengan menyumbang 1 gol di papan skor. 

Jual beli serangan terus terjadi, namun lagi - lagi Indonesia memberikan hadiah kepada UAE di titik putih setelah Hansamu Yama dinyatakan melakukan foul. Alameri Zayed sebagai eksekutor tidak menyiakan kesempatan ini. dan kembali, 2 gol bersarang di gawang Andrytani. dan Indonesia nampaknya masih mampu menyamakan kedudukan di menit - menit injury time. 

Tidak adanya gol tercipta pada tambahan waktu memaksakan wasit untuk melanjutkan pada babak adu penalti.

Pada adu penalti, Saddil Ramdani dan Septian David Maulana nampaknya gagal mengeksekusi pinalti ditambah Andritany yang gagal menghalau bola, dengan ini memastikan Indonesia kalah 3-4 lewat adu penalti.

Hasil ini mungkin menjadi mimpi buruk pemain timnas Indonesia dan masyarakat terlebih belum lama ini Garuda Muda u-16 yang mendapat predikat nomor 1 di Piala AFF U-16. 

 "Kami tereliminasi, kami para pemain sudah berjuang keras untuk pertandingan hari ini, kekalahan ini bukan akhir dari segalanya. Masih banyak pertandingan yang harus dihadapi., masih ada Piala AFF dan event lainnya yang menunggu" kata Andritany sehabis pertandingan.

Beban berat yang ditanggung Andritany sebagai kiper nomor 1 di timnas Indonesia u-23 ini tampaknya menimbulkan pro dan kontra. beberapa pihak memberikan hate comment dengan menyebut bahwa kiper Andritany tidak bisa menghalau bola dengan baik, kurang insting dalam menebak arah bola, dan sebagainya. Hate comment ini juga muncul di kolom komentar instagram milik Andritany. Namun, banyak dari netizen Indonesia juga memberikan support untuk Andritany. 

Bagi saya, kalah atau menang itu biasa. Ditambah turnamen yang digelar di "rumah sendiri" pasti memberikan pressure yang berbeda, beban yang berat, tanggung jawab yang besar, hanya demi Garuda terbang tinggi. 

Ingat, menang kalah ini Indonesia, ini pemain kita! seperti ada kata - kata "menang kami sambut, kalah kami jemput". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun