Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setia Bukan Berarti Tidak Tergoda

30 September 2020   07:20 Diperbarui: 30 September 2020   07:26 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cinta itu hadir karena perkenalan. Bersemi karena perhatian, Dan bertahan karena kesetiaan. Kata orang, mempertahankan itu lebih susah daripada meraihnya. Itulah yang dirasakan para pasangan pencinta. Betapa sulitnya mempertahankan kesetiaan. Begitu banyak cobaan harus dihadapi. Begitu banyak rintangan yang menghadang. Menguji seberapa kuat , diri memegang janji setia. Sebuah janji yang pernah diucapkan ketika pada awal membina hubungan untuk meyakinkan kekasih pujaan hati.

Setia tidak semudah diucapkan. Tidak semudah juga dulu ketika, mencoba berkenalan. Tinggal mencari info dari teman. Atau mencari dari media sosialnya. Dan bila diri ada kesulitan, tinggal minta bantuan teman . Menjadi perantara atau mak comblang. . Dan akhirnya perkenalan pun biasa berjalan. Sekali dua kali hingga akhirnya berjalan sesuai harapan.

Tidak semudah juga sperti dulu ketika mencoba menarik perhatian. Cukup dengan menjadi orang yang paling peduli. Paling rajin membantu. Menawarkan apa yang bisa dilakukan. Memberi apa yang disukai. Atau rajin datang ke rumahnya , dengan membawa makanan kesukaan pacar dan orang tuanya.

Ada yang mencoba sedikit mengurangai beban kesetiaan ini. Dengan mengurangi tanggung jawab yang lain. Maka saat awal membina hubungan cinta, sudah menyatakan, Aku tidak menjanjikan kau akan hidup bahagia jika bersamaku, tetapi yang jelas aku akan setia. Dengan harapan tugas lebih ringan tinggal memegang janji setia. Tetapi ternyata itu tak mengurangi beban beratnya kata setia. Karena tanpa kebahagiaan jusru makin susah untuk mempertahankan kesetiaan. Setia menjadi makin berat ujiannya.

Setia memang berat dan sulit. Karena setia itu akan dihadapkan pada ujian kekurangan yang ada pada pasangan. Kekurangan yang belum terlihat . Tertutup indahnya masa masa pacaran . Waktu pacaran selalu dihiasi dengan hal hal yang baik baik. Dan terlihat semuanya serba indah. 

Serba menyenangkan dan juga membahagiakan. Namun ketika waktu terus berjalan, maka ada hal hal yang selama ini tersembunyi atau disembunyikan , mulai kelihatan satu demi satu. Kekurangan pasangan pun terlihat jelas di depan mata. Menampakkan wajah aslinya. Sifat yang sebenarnya.

Maka setia, pada hakekatnya kemampuan bertahan ketika pasangan memiliki banyak kekurangan. Kekurangan yang tak akan hilang bila tak berusaha ditutupi . Dan usaha untuk menutupi kekurangan pasangan itu, membutuhkan jiwa dan pengorbanan yang besar. Tanpa memiliki jiwa dan pengorbanan yang besar maka, kesetiaan akan mudah lenyap. Makanya benar istilah, yang mengatakan setia itu mahal yang tidak bisa dilakukan oleh orang murahan. 

Dan ada juga ungkapan bahwa yang terbaik bukanlah yang datang kepadamu dengan segala kelebihan , tetapi dia yang tetap bertahan , meski banyak kekuranganmu. Kesetiaan juga bukan saja tentang berapa lama mampu bertahan, tetapi juga seberapa tulus menerima segala kekurangan yang ada

Setia juga tidak sekedar kemampuan bertahan dengan segala kekurangan pasangan. Tetapi juga kemampuan untuk menjaga hati ketika tidak bersama. Terpisah jarak karena suatu kepentingan. Kesetiaan yang teruji oleh jarak adalah , ujian yang lebih berat lagi. Menjaga hati ketika kekasih hati tidak ada di sisi . Yang memungkinkan untuk melakukan apa saja , karena pasangan tidak akan pernah tahu. Maka setia itu bukan tentang fisik yang selalu bersama,bukan tentang profil selalu berdua, tetapi setia itu tahu hatinya sudah menjadi milik siapa .

Setia itu sebuah perjalanan panjang. Dan dalam perjalanaan yang panjang ini semua yang ada dalam diri kita diuji. Karena akan banyak cobaan yang datang menghampiri. Dan dalam perjalanan panjang, pasti sesekali ada kalanya kita butuh istirahat sebentar . Melepaskan beban kaki yang terasa lelah. Menghilangkan rasa haus di tenggorokan . 

Istirahat itu memang menyenangkan. Minuman itu memang manis dan menyegarkan. Tetapi itu semua jangan sampai melupakan tujuan awal dalam melakukan perjalanan. Berhenti bukan untuk tidak meneruskan perjalanan kembali. Tetapi beristirahat untuk menghimpun tenaga kembali. Meneruskan perjalanan panjang yang telah diikati dengan sebuah janji suci..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun