Sisanya adalah orang yang pragmatis . Dalam arti mana yang memberi manfaat maka akan dilakukan. kalau perlu menabrak sedikit ajaran agama tidak masalah yang penting memberi kemanfaatan materi.Â
Inilah yang moyoritas jumlahnya. Mereka yang berusaha mencari keuntungan untuk memenuhi hasrat keserakahan itu yang menguasai dunia. Orang orang yang sudah tidak sekadar menyimpan kekayaaan untuk dirinya sendiri tapi sudah untuk anak cucu sampai tujuh turunan.
Jalan tengah untuk menyelesaikan masalah ini , memang bukan dengan menghilangkan semangat orang untuk mengeksploitasi alam sesuai perkembangan ilmu dan  teknologi dan motivasi menumpuk kekayaan sampai tujuh turunan, agar berubah dan berusaha mencari harta secukupnya saja. Bukan juga melarang orang yang ingin menjalankan ajaran agama dengan sebenar benarnya.Â
Yang perlu diketengahkan di sini adalah usaha untuk memberikan spirit agama dalam mengembangkan teknologi untuk pemberdayaan alam.Â
Bila teknologi sudah bisa memberikan output yang maksimal maka juga harus diingat bahwa dalam setiap hasilnya yang nanti diperoleh para pemilik modal, itu ada kewajiban lagi untuk mendistribusikan kelebihan atau profitnya itu sesuai prinsip perhitungan  ajaran agama, kepada kelompok orang orang yang kurang beruntung.Â
Dengan begitu maka, semua orang berada dalam gerakan bersama yang penuh keseimbangan, sehingga bumi ini bisa memiliki umur lebih panjang untuk mendukung kehidupan umat manusia. Jadi jawabannya adalah science dan teknologi yang diberi nilai ajaran agama.Â