Mohon tunggu...
Aditia Aditia
Aditia Aditia Mohon Tunggu... Pegawai bpjs ketenagakerjaan - penyuka wisata,

abdi negara

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Memaksimalkan Pemanfaatan Energi Panas Bumi (Geothermal)

30 Desember 2015   22:34 Diperbarui: 30 Desember 2015   23:23 1967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ENERGI MERUPAKAN BAGIAN VITAL BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT. Tolok ukur kesejahteraan suatu Negara dapat dilihat dari faktor ketersediaan Energi dan cara pengelolaannya. Dalam pemanfaatan energi selama ini kita masih bergantung kepada energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi, gas dan batubara. Karena energi ini tidak bisa di perbaharui sedangkan kebutuhan energi yang terus membesar, sudah selayaknya kita mengalihkan perhatian pada Sumber Energi Terbarukan (EBT).  EBT sendiri adalah sumber energi yang dapat diciptakan kembali oleh alam atau sumber energi baru yang dapat dimanfaatkan sebagai pengganti energi fosil.

Di Indonesia potensi EBT sangat banyak dan juga beragam sehingga banyak pilihan untuk mengembangkan energi alternative ini. Sayangnya, belum semua potensi itu tereksplorasi lebih lanjut mengingat penguasaan teknologi yang masih jauh dibandingkan negara maju.

Dalam Kebijakan Energi Nasional, Pada tahun 2025 penggunaaan Energi Baru Terbarukan ditargetkan sebesar 25%. Oleh karena itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi terus mengoptimalkan sumber EBT. Kebijakan ini diharapkan mampu menjadi batu loncatan peralihan dari penggunaan energi fosil ke energi terbarukan.

Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk sebagai penggerak perekonomian dibidang energi adalah PT Pertamina (Persero). Perusahaan yang didirikan sejak 10 desember 1957 ini terus berkomitmen dari tahun ketahun untuk dapat memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dibidang energi, hal ini sejalan dengan visinya menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

Pada Tahun 2010 bersama Kementerian ESDM Pertamina menuangkan komitmen dalam hal pengembangan serta pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yaitu Geothermal, Coal Bed Methane (SBM), Shale Gas, Algae dan Angin.

Salah satu Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang paling gencar di kembangkan oleh Pertamina adalah energi Geothermal atau Panas Bumi. Pemanfaatan Geothermal sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1983 dimana diawali dengan peresmian lapangan Geothermal Kamojang dan pada tahun yang sama diikuti dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) unit 1 (30MW). Sedangkan anak perusahaannya sendiri Pertamina Geothermal Energy (PGE) berdiri sejak tahun 2006 telah diamanatkan oleh pemerintah untuk mengembangkan 15 wilayah kerja Pengusahaan Geothermal di Indonesia.

Saat ini PT Pertamina (Persero) tengah mengembangkan Geothermal di sembilan lokasi berbeda. Total proyek-proyek tersebut diperkirakan memiliki potensi sumber daya listrik sebesar 737 megawatt (mw). Sebagai informasi, ke sembilan pengembangan geothermal tersebut diantaranya Kamojang, Sibayak, Ulubelu, Lumut Balai, Hululais, Sungai Penuh, Lahendong, kotamobagu dan tompaso.

Bagi Indonesia, Energi Panas Bumi adalah sumber daya yang sempurna untuk mengatasi krisis energi di negeri ini karena sifatnya yang terbarukan, bukan komoditi ekspor, ramah lingkungan dan berkesinambungan.

Pertamina ingin mengembangkan energi geothermal yang saat ini baru terpakai 6% (persen) padahal potensinya sangat besar mengingat Indonesia merupakan pusat dan kaya energi tersebut. Peningkatan produksi dan capacity building melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan penguasaan teknologi harus terus dilakukan agar kemandirian di bidang panas bumi dapat diwujudkan 

MENGENAL ENERGI PANAS BUMI

(GEOTHERMAL)[caption caption="Energi Panas Bumi (Geothermal)"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun