Mohon tunggu...
Aditia Tegar Bagaskoro
Aditia Tegar Bagaskoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Diploma 3

Nama: Aditia Tegar Bagaskoro Mahasiswa Diploma 3 UNS Hobby: Memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesatuan dan Persatuan Kebudayaan Indonesia

21 Desember 2022   02:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   03:06 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

KESATUAN DAN PERSATUAN KEBUDAYAAN INDONESIA

Indonesia adalah negara terbesar ke-15 di dunia, dengan lebih dari 17.000 pulau. Tentu saja, Indonesia memiliki begitu banyak pulau, tetapi juga banyak suku, ras, agama, suku, adat dan budaya. Adapun faktor lain yang mempengaruhi keberagaman tersebut antara lain, perbedaan kondisi alam, dan keadaan transportasi serta komunikasi. Sebagai warga negara yang baik, kita harus membangun kesatuan dan persatuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang utuh.

Persatuan dan kesatuan memiliki arti yang penting bagi Indonesia. Bagi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persatuan merupakan gabungan (jalinan, kumpulan, serta sebagaiannya) beberapa bagian yang telah bersatu.Sedangkan kesatuan merupakan Mengenai satu. Keesaan yang bersifat tunggal. Bersumber pada sebutan, persatuan serta kesatuan berasal dari satu kata yang berarti utuh ataupun tidak terpecah belah.

 Dari pengertian penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa persatuan dan kesatuan adalah dua hal yang saling melengkapi, dan persatuan dan kesatuan juga menjadi faktor utama berdirinya dan kemerdekaan negara kita untuk menyingkirkan penjajahan.

Tumbuhnya persatuan dan kesatuan dapat dimulai dari penanaman rasa cinta tanah air dan tingkat toleransi yang tinggi terhadap sesama. Sebagaimana kita ketahui, sila ketiga juga menekankan persatuan dan kesatuan, di antaranya Pancasila menjadi kriteria atau dasar bagi kita untuk menjadi warga negara yang baik. Sila "Persatuan Indonesia" mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus terus bersatu dan utuh agar dapat bertahan sebagai negara yang merdeka.

Kita sebagai warga negara Indonesia harus mewaspadai perbedaan tersebut. Sesuai semboyan bangsa Indonesia yang melekat pada lambang negara, burung Garuda adalah "Bhinneka Tunggal Ika" dengan makna yang berbeda-beda namun tetap satu jenis. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa daerah, budaya, ras, dan agama. Setiap orang wajib menghormati, menghargai, dan bertoleransi terhadap perbedaan-perbedaan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain pemahaman dan keterkaitan budaya Indonesia, ada juga ancaman integrasi nasional. Ancaman tersebut bersifat non-militer yang hakikatnya adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor non-militer yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ada dua jenis ancaman, yaitu ancaman dari dalam yang dipicu oleh kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. Faktor-faktor ini menyebabkan masalah seperti separatisme, terorisme dan kekerasan. Adapun ancaman eksternal yang diakibatkan oleh pengaruh negatif globalisasi, seperti individualisme, hedonisme, gaya hidup konsumtif, dan westernisasi.

Berbagai ancaman mulai mengubah sikap dan karakter pemuda Indonesia. Sebagai mahasiswa, kita harus membuka hati seluas-luasnya, menyaring semua yang kita terima dengan bijak, menjaga budaya Indonesia, dan mencintai keragaman budaya Indonesia.

Jadi, dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tanpa adanya kesatuan dan persatuan, juga toleransi dari setiap masyarakat, negara ini tidak dapat menjadi negara yang utuh. Sikap dan pemikiran kita juga berperan dalam meminimalisir adanya integrasi nasional.

Nama Pemilik             : Aditia Tegar B


Instgram                      : @aditiatb_

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun