Mohon tunggu...
aditian wijaya
aditian wijaya Mohon Tunggu... Administrasi - masih hidup dan berpikir

Di dunia yg pararel, menertawakan diri sendiri, bisa-bisanya masih hidup dan punya kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lockdown, Indonesia Bisa Apa?

29 Maret 2020   23:58 Diperbarui: 30 Maret 2020   00:22 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Teman, kitaharus sadar, bahkan dengan hasil dari scenario lockdown terbaik pun kegiatanekonomi tidak akan pernah kembali normal. Pada saat lockdown ini di jalankan,ini akan menjadi pertarungan berbulan bulan. Jangan pernah berpikir lock down akanselesai dalam waktu satu bulan, bila mayoritas dari kita hanya bertumpu padakapan ditemukannya obat dan vaksin.

Namun di hari-haripenuh kegelisahan ini akhirnya ada secercah harapan. Kabar dari UNAIR, Lembaga yangpernah diberi penghargaan karena penemuan vaksi flu burung.nya itu. Sekarang, Nitrico adalah temuan berikutnya, supplement yang di klaim bisa menyerang virus Corona.

Sungguh ini adalah kabar baik, bukan karena supplementnya, tapi karena akhirnyakita sadar dan harapan kita bangkit, bahwa kita memang harus sadar, kita tidakperlu berkutat menunggu mengenai kapan vaksin dan obat standard akan tersedia. Kitaharus sadar, ada banyak hal yang bisa dilakukan sekarang dan saat ini juga.

Bila pun akhirnya Nitrico tidak memberikan hasil seperti yang diinginkan, pemerintahharus tetap punya rencana cadangan. Saat lock down di berlakukan, maka kita harapkan arus orang sakit bisa menurun, dan pada saat itu turun jangan kitaterjebak pada hiporia sesaat. 

Pemerintah harus berpikir mencari jalan keluar palingefektif dan efisien untuk menanggulangi wabah ini dan juga dampak ekonominya. Dan mungkin salah satulangkahnya adalah dengan merubah cara penanganan wabah ini menjadi carapenanganan standard seperti layaknya penyakit lain. 

Kita tahu di China, merekamemberikan beberapa obat untuk penyakit lain kepada pasien korona dan hasilnyacukup memuaskan. Pertanyaannya, apakah saat ini kita sudah mencobamemberlakukan standard pengobatan yang dilakukan pihak China terhadap pasienkorona? Ataukah hanya karena obat tersebut belum teruji klinis dan di setujuioleh WHO dan FDA, maka lantas kita memilih bereksperimen sendiri sendiri tanpa standard baku dalam pemberian obatterhadap pasien korona? Karena kalau memang benar pengobatan yang dilakukanpihak China memberikan hasil yang baik, sudah selayaknya kita tiru sampai adavaksin dan obat standard tersedia. 

Atau bahkan bisa kita terapkan langkah lebihekstrem, yaitu memberikan rekomendasi, arahan dan persetujuan kepada dokter-dokterdi Faskes 1 untuk bisa meresepkan obat tersebut kepada pasien yang memiliki symptomwalau belum terindikasi positif Corona. Karena dengan adanya ketersediaan obatdi faskes satu, ini akan meredakan ketegangan di masyarakat, dan setidak tidaknya kita tetap akandi untungkan dengan adanya placebo effect dari hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun