Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ujian di Bulan Ramadan (Bagian 2)

4 Juni 2019   20:22 Diperbarui: 4 Juni 2019   20:24 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari kamis kemarin saya libur kerja menemani Aufa (anak saya) yang ingin jalan jalan ke eMol kesukaannya, dia ngambek ingin ayahnya libur kerja dan mengajak jalan jalan, Karena maunya cuma ke eMol ya sudah saya turutin demi anak.

Dari awal perjalanan saya sudah merasa bahwa sedang puasa (riya')  jadi merasa panas menyusuri jalan ke eMol demi anak istri yang ingin bergaya sekuler hehe eh.

Sudah jalan macet karena mobil pada lewat jalan biasa karena jalan Tolnya Pak Jokowi ee...aa eh, hanya digunakan satu arah untuk jalur mudik ke arah timur mengarah ke JaTeng Dan JaTim, Sedangkan masyarakat yang mau ke Arah barat ke Jakarta dan Banten Pelabuhan Merak mungkin harus lewat jalan biasa yang bukan Tol jadi jalan biasa menjadi macet dan banyak warga yang pada ingin belanja untuk lebaran dan untuk liburan.

Sampai di eMol masya Allah godaan puasa ada aja misalnya ada abg abg pakai jilbab pada minum berseliweran di dalam eMol tapi saya masih Khuznudzon bahwa mereka sedang "M" kali, Beberapa saat kemudian ada lagi mungkin Non muslim pada makan di tempat lestoran di dalam eMol saya merasa ini saatnya mau Takbir nih, Tapi yang lebih parah lagi tampilan keluarga muslim tapi sudah pada makan sebelum maghrib duduk dilestoran yang ada di dalam eMol emmm sudah begitu tempat ramai jalan jadi terhalang halang orang saling tebrak seperti di pasar begitu lemes jadinya rasanya mau teriak Takjiiiil.

Saya sempat berpikir ini kalau ada Ep Pe I bisa di Razia ini, Ya Allah ternyata pergaulan saya kurang luas ternyata kehidupan di luar seperti ini, Pantas saja banyak gerakan ingin Amar Makruf Nahi Munkar , Sebetulnya ujian seperti itu sudah biasa bagi saya setiap hari juga teman teman saya jarang pada puasa minum di depan saya yang alhamdulillah saya masih bisa kuat berpuasa tidak tergoda tekanan lingkungan.

Tapi soal mau puasa apa tidak bagi saya urusan dirinya dengan tuhan, Disini saya tulis hanya untuk proyek menulis saja bukan untuk sinis atau ketidaksukaan apa lagi kepada non muslim kelas saya sudah tinggi tentang kebhinekaan dan toleransi jadi biasa saja dalam menyikapi hal hal perbedaan dan masih kumpul bareng hidup saya tidak akan tertekan oleh lingkungan.

Kembali lagi soal jalan macet dan cuaca begitu panas saya jadi panas panasan , Hal seperti itu saya tidak menyalahkan pemerintah sekarang kok saya juga bingung banyak netizen yang apa apa selalu di hubungkan dengan kesalahan presiden emang presiden tidak ada benarnya sama sekali apa, Saya hanya bilang begini aduh panas jalan ini presiden terdahulu ngapain aja sih kok rakjatnya sampai kepanasan begini, dan presiden sekarang kenapa tidak hadir ketika rakjatnya kepanasan seperti ini ee...aa, Jadi karena jalan macet kemarin saya masih sampai di bekasi dan hari ini saya masih di Bekasi, Besok kemungkinan kalau macet masih di Bekasi eh, memang saya masih di Bekasi belum waktunya pulang kampung ee..aa

Apalagi soal harga tiket buat mudik yang mahal nyalahi presiden nha ini para oposan belum kapok apa di penjara berani menebar berita fitnah seperti itu, Ada lagi fitnah harga tiket masuk Tol yang mahal wadaw emang apa hubunganya lagi,  mau minta subsidi lagi apa bagaimana ? sudah negara banyak hutang suruh subsidi rakjatnya lagi, belum puas di sidik apa kalian oleh rejim.

Eallah ini mau curhat gaya hidup saya kok malah sampai pulitik pulitik lagi, Kalau para haters pada membaca tulisan ini terus mengajak debat bisa cepat tambah tua ini saya  jadi komentar yang tidak sesuai topik tidak akan saya hiraukan.

Bekasi, JUNI 2019

Oleh Adis Setiawan

Mahasiswa STIT Nusantara Bekasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun