Mohon tunggu...
Adis Setiawan
Adis Setiawan Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa | Penulis Lepas

Ikatlah Ilmu Dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sudahkah Guru Mempunyai Visi Saat Mengajar?

11 April 2019   10:04 Diperbarui: 20 April 2019   13:51 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri adis setiawan

Sudahkah Para Guru Mempunyai Visi ?

Tulisan ini hasil dari diskusi tingkat tinggi jadi tolong pelan pelan membacanya agar tidak terlalu emosian memahami tulisan saya yang masih belum tepat pemilihan diksinya dalam penempatan di kalimat tulisan ini

Pertama tama Guru setidaknya harus paham betul apa isi dari permendikbud apakah hanya mengajar untuk mengugurkan kewajibanya saja sebagai seorang guru sudah begitu saja, Guru harus memahami apa saja isi pasal permendikbud tentang kurikulum misalnya, Dan juga peraturan yang lainya harus paham agar guru mengajar siswa ikut belajar.

Kelas yang baik adalah guru yang bisa memahami menajemen kelas jadi mengajar tidak asal mengajar saja ada visi dari proses mengajar itu misalkan dalam pelajaran matematika visi kita adalah membuat anak cerdas dan jujur apakah visi kita tercapai dalam pertemuan jam pelajaran kalau belum bisa tercapai visinya maka guru yang belum memahami proses manajemen kelas atau memang sistem mengajarnya tidak mempunyai visi jadi ya sekedar bekerja mengajar saja.

Jadi disetiap proses mengajar guru membawa visi untuk siswanya bahwa ada hal yang memang ingin kita sampaikan melalui pelajaran yaitu visi kita misalnya cerdas dan jujur kalau bisa menciptakan siswa kita cerdas dalam pelajaran dan jujur dalam tindakan bukan begitu rojer

Jadi mengajar tidak hanya berkeringat dalam menerangkan dan menjelaskan mata pelajaran saja agar diakui sudah bekerja sebagai guru bukan begitu Rojer,  Kerja itu tidak di identik dengan berkeringat ya sesuai bidangnya saja misalnya seorang manajemen sekolahan ya duduk di belakang meja itu sudah kerjanya, ya memang itu kerjanya duduk duduk dibelakang meja, walau pun tukang gado gado juga duduk di belakang meja.

Indikator pendidikan kita itu masih semu jadi misalnya visinya menciptakan berguna bagi bangsa sudah pastikah lulusan nya bisa berguna memberikan manfaat untuk bangsanya kalau memang belum tercapai jangan jangan memang indikator pendidikan kita tujuannya masih semu atau memang zamanya saja yang berubah.

Kenapa yang di Ujian Nasionalkan itu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Kenapa Tidak Pendidikan Kewarganegaraan saja agar kelak siswa menjadi Nasionalis Dan Patriotis ,Kenapa Bukan Pendidikan Agama Saja agar kelak Beragama sesuai ketuhanan yang maha Esa, Kenapa bukan kejuruan biar lulus siap kerja kerja dan kerja eh kok kaya kabinet kerja nya Pak Jokowi ini.

Zaman dulu siswa ingin sekolah itu memilih sekolahan sesuai cita cita mau menjadi apa jadi memilih sekolahan yang memang mampu adanya sarana dan prasarana membuat cita cita kita bisa tercapai , Kalau zaman sekarang siswa sekolah karena menganggap ini sekolahan favorit jadi sekolah disini saja begitu bukan rojer anak zaman now.

Kenapa dari latar belakang cita cita yang berbeda tapi mendapatkan pelajaran yang sama, Bagaimana keterampilan sesuai cita cita mereka akan berkembang kalau pelajarannya tidak sesuai latar belakang keterampilan kita ,Kenapa tidak membuat trobosan mutu pendidikan dibentuk regu belajar sesuai cita cita misal yang bercita cita jadi guru siapa di bentuk satu kelas mereka di didik agar ketrampilan cita cita mereka tercapai menjadi guru

Jadi itulah ilmu yang saya dapat di forum para konstituante kami,

Adis Setiawan
Mahasiswa STIT Nusantara Tambun Bekasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun