Mohon tunggu...
Adis Haedar
Adis Haedar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Kebudayaan Bagi Kepribadian Seseorang Menurut Teori Kebudayaan Ruth Benedict

28 November 2022   00:37 Diperbarui: 28 November 2022   00:38 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat secara gamblang menggambarkan bahwa ia tidak akan terlepas dari suatu bentuk kebudayaan. Karena sejatinya manusia sendirilah sang pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri dalam mengimplementasikan ke dalam kesehariannya. Dalam bermasyarakat terdapat tali erat yang menghubungkan antara manusia dengan kebudayaan sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Melville J. Herskovits dan Bronislaw Mallinowski. Mereka mengungkapkan bahwa adanya determinisme budaya yang berarti semua yang terdapat di dalam masyarakat dikendalikan oleh adanya kebudayaan yang melekat oleh masyarakat itu sendiri (Dan, P. D. D. S. P., 2017).

Ratusan ribu lalu lamanya manusia hidup di bumi. Tentunya dalam waktu yang tidak singkat itu manusia telah melewati proses evolusi kehidupan sebagai makhluk hidup. Evolusi kemudian melahirkan perbedaan ras, genetika, etnis, suku, kebudayaan serta kepribadian tiap-tiap individu pula. Menurut pakar psikologi, kepribadian atau personality merupakan topeng yang digunakan oleh seorang individu dan diperkuat dengan karakter yang dimilikinya. Kepribadian pula digambarkan sebagai tingkah laku seseorang secara deskriptif tanpa memberi nilai terlebih dahulu (Fatwikiningsih, N., & Psi, S., 2020). Lalu apa hubungannya kepribadian seseorang dengan kebudayaan?

Seperti yang kita ketahui bahwa adanya berbagai macam kepribadian yang berbeda yang ada di dalam tiap-tiap individu satu dengan lainnya. Mengapa demikian? Perbedaan kepribadian yang timbul tentunya terbentuk karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah faktor keturunan, faktor oleh lingkungan, faktor pengalaman unik kelompok maupun pribadi, serta faktor kebudayaan.

Kebudayaan seringkali dikaitkan dengan pola kepribadian seseorang. Kebudayaan merupakan bagaimana cara manusia berkembang dan membentuk suatu kepribadian yang kemudian melekat kepada dirinya dan bersifat dimiliki bersama serta bertujuan untuk dilestarikan dengan mewariskan ke generasi selanjutnya. Setiap daerah tentunya memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda, itulah mengapa individu yang berada di lain daerah memiliki kepribadian yang berbeda pula. Sedangkan kepribadian, singkatnya, merupakan bagaimana cara seseorang untuk melakukan interaksi dengan orang lain yang melahirkan pola-pola dan tingkah laku yang spesifik dalam menghadapi kehidupan.

Hubungan antara pengaruh kebudayaan dengan kepribadian seseorang dapat dijelaskan dengan kacamata antropologi melalui teori kebudayaan yang diungkapkan oleh Ruth Benedict. Sedikit ulasan tentang Ruth Benedict, beliau yang memiliki nama lengkap Ruth Fulton Benedict merupakan seorang antropolog yang kemudian menjadi ilmuwan wanita sosial pertama berkebangsaan Amerika. Beliau menciptakan teori-teori yang memiliki pengaruh besar terhadap antropologi budaya, khususnya dalam bidang budaya dan kepribadian.
Ruth Benedict menerapkan teorinya berdasarkan penelitiannya tentang kebudayaan orang Zuni, Dobu, dan Kwakiutl dengan data yang sangat rinci. Dengan berbekal penelitiannya ia dapat mengetahui bahwa terdapat adanya pengaruh kebudayaan terhadap kepribadian seseorang. Menurutnya, masyarakat yang tinggal di daerah Zuni cenderung bermata pencaharian sebagai petani, masyarakatnya masih kental dengan ritual keagamaan, memiliki kepribadian dan pola budaya yang tertutup, sehingga masyarakat Zuni tidak menunjukkan adanya tanda-tanda adanya kegugupan dalam budaya yang mereka miliki. Sedangkan pada masyarakat yang tinggal di daerah Dobu, mereka memiliki skizofrenia paranoid, dimana pengidapnya mengalami ilusi/khayalan seakan-akan orang lain ingin melawan mereka atau anggota kelompok mereka. Dalam kehidupan bermasyarakat di Dobu, mereka saling menaruh rasa curiga satu sama lain, paranoid atau ketakutan berlebih akan terkena sihir namun mereka juga menyukai sihir, serta berpotensi menjadi penghianat. Lain halnya dengan kehidupan bermasyarakat di Kwakiutl, mereka bermata pencaharian sebagai nelayan yang memiliki budaya yang terbuka, terkadang suka melakukan hal-hal ekstrim, memiliki kepribadian yang sombong, dan seringkali masyarakatnya mengkonsumsi narkoba.

Adanya perbedaan-perbedaan kepribadian seseorang yang disebabkan oleh faktor kebudayaan dapat melahirkan perbedaan-perbedaan pula antar individu dari daerah satu dengan daerah lainnya. Jika anda belajar ilmu antropologi, teori kebudayaan yang diungkapkan oleh Ruth Benedict lah yang dapat menjelaskan mengapa fenomena sosial tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu, jika terdapat suatu masalah dalam kehidupan bermasyarakat, hendaknya langkah pertama untuk penyelesaiannya adalah dengan mengamati terlebih dahulu bagaimana kehidupan dalam bermasyarakat tersebut melalui teori kebudayaan yang diungkapkan oleh Ruth Benedict barulah menawarkan solusi-solusi yang sesuai dengan masyarakat tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun