Mohon tunggu...
KUKUH TRIYANTO
KUKUH TRIYANTO Mohon Tunggu... Mahasiswa

KKN Universitas Muria Kudus

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dari Sisa Dapur Jadi Cairan Ajaib : Mahasiswa KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS dan Ibu - ibu PKK Desa Bulung Kulon Sulap Sampah Dapur Jadi Ecoenzym

14 Agustus 2025   07:00 Diperbarui: 13 Agustus 2025   23:51 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 "Mahasiswa KKN UMK dan Ibu - ibu PKK Desa Bulung Kulon Sulap Sampah Dapur Jadi Ecoenzym" KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS DI DESA BULUNG KULON KEC. JEKULO

"Mahasiswa KKN UMK dan Ibu - Ibu PKK Desa Bulung Kulon Sulap Sampah Dapur Jadi Ecoenzym" KKN UNIVERSITAS MURIA KUDUS DI DESA BULUNG KULON KEC. JEKULO 

Kudus--Desa Bulung Kulon Berbenah: Ibu-Ibu PKK Ubah Limbah Dapur Jadi Eco-Enzyme
Program Kerja Unggulan KKN UMK Hadirkan Solusi Ramah Lingkungan
Bulung Kulon, Kudus -- Desa Bulung Kulon, Kecamatan Jekulo, yang selama ini bergulat dengan tumpukan sampah organik dan bau tak sedap, kini mulai menunjukkan wajah baru. Berkat kreativitas dan kemauan belajar, para ibu rumah tangga di desa ini menemukan cara cerdas mengubah limbah dapur menjadi cairan serbaguna bernilai tinggi---eco-enzyme.

Pelatihan ini bukan kegiatan biasa. Ia merupakan program kerja unggulan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muria Kudus (UMK) yang dirancang khusus untuk menjawab masalah lingkungan yang menahun. Melalui kegiatan pada Minggu, 10 Agustus 2025, sebanyak 43 anggota PKK Bulung Kulon diajak memahami sekaligus mempraktikkan langsung pembuatan eco-enzyme.

Dengan bahan sederhana yang mudah ditemukan---kulit buah, sisa sayuran, gula, dan air---eco-enzyme dibuat melalui proses fermentasi selama 90 hari. Cairan berwarna cokelat ini memiliki manfaat luar biasa: menyuburkan tanah sebagai pupuk organik cair, membasmi hama secara alami, membersihkan saluran air, hingga mengurangi dampak gas metana yang berbahaya bagi kesehatan.

"Program ini bukan sekadar mengolah sampah, tetapi mengubah cara pandang masyarakat. Sampah bukan lagi musuh, melainkan sumber daya yang bisa mendatangkan manfaat," ujar salah satu anggota tim KKN UMK.

Suasana pelatihan berlangsung penuh semangat. Para peserta antusias memotong, menakar, dan mencampur bahan sambil berdiskusi tentang pengelolaan sampah rumah tangga. Tidak sedikit yang langsung bertekad untuk membuat eco-enzyme secara mandiri. "Kalau ini bisa bikin lingkungan bersih dan tanaman subur, kami siap melanjutkan," kata salah satu peserta sambil tersenyum puas.

Ketua PKK Desa Bulung Kulon yang turut hadir mendampingi peserta menyampaikan apresiasi besar terhadap kegiatan ini. "Pelatihan ini membuka wawasan kami. Sekarang kami tahu, dari sampah dapur saja kita bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan," ujarnya.

Bagi masyarakat Bulung Kulon yang mayoritas berprofesi sebagai petani, manfaat program ini terasa ganda---lingkungan lebih bersih, lahan pertanian lebih subur. Lebih dari itu, sebagai program kerja unggulan KKN UMK, kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi berbasis kebutuhan lokal mampu membawa perubahan nyata.

Kini, di sudut-sudut desa yang dulu dikeluhkan karena bau sampah, perlahan mulai tercium aroma perubahan. Di tangan warga Bulung Kulon, limbah dapur telah menjelma menjadi eco-enzyme yang menjaga bumi tetap lestari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun