Mohon tunggu...
KKN Nagari Magek 2022
KKN Nagari Magek 2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswaa

Mahasiswa KKN PPM UNAND 2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kunjungan UMKM Kerupuk Kamang Khas Nagari Magek, Mahasiswa KKN PPM UNAND Lakukan Inovasi Rasa

10 September 2022   12:31 Diperbarui: 14 September 2022   15:13 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerupuk Kamang.Kerupuk khas yang berasal dari daerah Kamang dan Magek,merupakan kerupuk yang berbentuk bundar berdiameter kurang lebih  5 cm yang berbahan dasar singkong.Kerupuk ini sangat cocok dimakan saat kita makan nasi dan juga bisa dimakan langsung sebagai cemilan. Kerupuk Kamang ini merupakan ciri khas makanan olahan dari singkong yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Kerupuk ini sangat populer di Nagari Magek, yang juga dapat dijadikan sebagai oleh-oleh untuk para perantau. Pengolahan kerupuk kamang yang masih konvensional dengan bahan-bahan yang sangat sederhana menjadi peluang bisnis yang cukup bagus bagi masyarakat di Nagari Magek. Kunjungan yang dilakukan Mahasiswa KKN PPM UNAND ke salah satu industri rumah tangga kerpuk kamang milik  Bu Mun, yang beralamat di Jorong Lurah Ateh, Nagari Magek.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Bu Mun, yang telah merintis usahanya ini sejak 17 tahun silam mengatakan lebih mengutamakan mutu produk yang dijual, meskipun memulai usaha dengan modal kecil. produksi kerupuk kamang milik Bu Mun ini dilakukan tiga kali seminggu tergantung cuaca, karena proses pengeringan kerupuk yang dilakukan menghandalkan panas dari matahari. Kunjungan Mahasiswa KKN ke dapur produksi kerupuk kamang ini disambut hangat oleh Bu mun, beliau berkata dari 6 industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk kamang sebelumnya, sekarang hanya beliau yang masih bertahan dengan pelanggan tetap yang terus bertambah. Tak hanya itu, dengan berjualan kerupuk kamang, kini Bu Mun telah berhasil menyekolahkan anaknya hingga jenjang sarjana. 

Dari proses pembutannya, Ibu Mun dan keluarganya memulainya dari subuh hari,yaitu tahap awal merebus singkong yang akan dipakai sebagai bahan utama kerupuk.Singkong ini didapatkan dari perkebunan Ibu Mun sendiri,dengan alasan untuk  menghemat biaya produksi.Setelah perebusan,singkong kemudian ditumbuk hingga lunak dan dicampur dengan bumbu-bumbu kerupuk kamang.Setelah itu digiling menjadi bentuk tipis diatas loyang, kemudian dicetak dengan berbentuk bulat. Lalu cetakan tadi diletakan diatas anyaman rotan dan kemudian dijemur diatas terik matahari. Proses penjemuran ini memakan waktu hampir 3 jam. Setelah dijemur,kerupuk kemudian dipilah dan dikemas dalam plastic sebanyak 100 buah.Sebagai informasi Ibu Mun hanya menjual bahan kerupuk mentah saja yang sudah dipesan oleh pelanggannya.

Target pasar utama dari kerupuk kamang Bu Mun ini mulai dari para pemilik rumah makan dan penjual sate serta adanya perorangan yang membeli untuk konsumsi sendiri. harga kerupuk kamang yang sangat bersahabat yaitu Rp 6000 per bungkusnya, tak jarang para pelanggan membeli dengan jumlah banyak untuk di jual kembali. Adanya inovasi baru yang diberikan Mahasiswa KKN, yaitu penambahan berbagai rasa dari kerupuk kamang milik Bu Mun ini seperti rasa pedas dan asin membuat target pasar Bu Mun semakin luas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun